05

34 2 2
                                    

"Salib? Lo kristen?" tanya Agam bingung

"De gimana de?" tanya Rey pada Tania

"Jadi gini ka Agam,om Andi islam dan tante Jeslyn Kristen. Teruskan anaknya kembar ya ka,ka Rey sama Ka Rama. Pas mereka lahir disuruh milih salah satu,yang 1 islam yang 1nya lagi kristen dan opa joe ayahnya tante jeslyn milih ka Rey akhirnya ka Rey gak diadzanin sementara ka Rama di adzanin. Ka Rey ini kakanya ka Rama" Ujar ku "jadi maaf kalo kelakuan dia kekdog dia ga di adzanin sih" ujarku lagi seraya terkekeh

"Kamu de yang keknjing" ujar ka Rey

"Eh abang kenalin sahabat-sahabat ku" ujar ku bersemangat

"Meisya" ujar  Rey

"Hai ka,pa kabare?" ujar Mei

"Baikse,kamu pakabare?" ujar Rey

"Alhamdulilah baikse ka" ujar Meisya

"Rey"

"Pita"

"Rey"

"Reni"

"Rey"

"Fatimah"

"Rey"

"Nandi"

"Dwi" ujar Rey seraya merangkul Dwi

"Ga sah ah kenalannya bang Rey mah" rajuk Dwi

"Gakangen nih dwi sama gue? Yang selalu lo sama-samain sama lo?" ujar Rey

"Kangen banget gila" ujat dwi seraya memeluk Rey

"Rey"

"Agam,maaf ya gue tadi nanya gitu gue gatau hehe"

"Gapapa kali gam,lagian semua harus tau karena gue bakalan jadi sahabat kalian juga"

"Rey"

"Sinta" ujarnya seraya tersenyum CENTIL

Saat asyik mengobrol tiba-tiba datang naks hitz sekolah. Yang beranggota kan anak-anak pengusaha terkenal dan anak-anak yang memiliki julukan "geng of bully".

"Reynan" ujar Alesha centil.

"Ck,centil" decak ku kesal.

"Apaan lo? Berani lo sama gue? Inget ya lo cuma anak yang beruntung bisa sekolah disini!" ujarnya seraya menunjuk kearahku

"Beruntung jadi cucu pemilik sekolah maksud lo?" ungkap ka Agam dingin

"Cucu pemilik sekolah cuma 2 yaitu Rama dan Rey" ujarnya

"Hahahahah kampungan lo" teriak Agam

Teriakan ka agam suksem membuat seluruh penghuni kantin melirik kepada kami.

"So tau banget si tante" batin ku

"Lo kira anak kakek cuma papa?"  ujar ka Rey dingin dan di balas oleh anggukan dari si tante Ale-ale.
"Lo tau ga sama om Dani?" tanya k Rey,di jawab oleh anggukan LAGI
"Om Dani Hardiadjo yang nikah sama Tante Rindu Hadiwijaya? Ah itu mah om gue Rey" ujar ka Prisil membela sahabatnya.
"Lo anak siapa? Om Dani cuma 2 bersaudara pris,anak kakek cuma om Dani sama papa Andi" ujar ka Rey heran yang berhasil membuat mereka berenam malu
"Dan lo tau ga nama kepanjangan Tania apa?" tanya ka Rey lagi lagi dingin dan di jawab dengan gelengan oleh mereka berenam.
"Nama kampung ngapain dicati tau?" ujar ka Nurul si tukang buli.
"Tania Anissya Hadiwijaya anak dari Dani Hardiadjo dan Rindu Hadiwijaya,adik dari Ananda Pratama Hardiadjo,Ananda Putra Hardiadjo dan Ananda Raja Hadiwijaya." tutur ka Rey panjang lebar dengan wajah dingin dan suara datar.
"Gausah ngarang lo!" bentak Nurul

Selagi perdebatan berlangsung,suasana kantin yang awalnya ramai menjadi sepi. Mungkin karena semua ini tidak menarik namun entahlah.

"Ada apa ini?" ujar seorang lelaki paruh baya

"Ini pa-" perkataan ka Nurul dipotong oleh sang lelaki paruh baya.

"cucu tampan dan cucu cantikku sudah bertemu rupanya" ujarnya lagi yang tak lain adalah kakek. "Ah kurang empat cucuku" ujarnya lagi.

"Ah kakek Rey kangen" ujarnya seraya memeluk kakek

"Sini Tan" ujar kakek pada ku yang langsung memeluk kakek,kami berpelukan layaknya teletubis.

"Eh tapi ke, aku mah anak kampung yang beruntung sekolah disini yang GAK MUNGKIN cucu kakek" ujarku

Sumpah absurd sedih dedeq😂
Itu si geng of bully gebukin aja lah:((

Kampung Rambutan Jakarta Timur
27 maret 2017
Riri

Tania Dan IngatannyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang