Banyak sekali pasang mata dari murid perempuan yang memandang tak suka kearah ku.
Belum sempat aku masuk ke dalam kelas tiba-tiba ada yang memanggilku.
"De,Tania kan?" ujarnya
"Iya,ada apa ya teh?" tanyaku
Teteh itu panggilan berbahasa sunda untuk seorang perempuan yang umurnya lebih besar beberapa tahun dari kita.
"Tolong bilangin Meisya izin,suratnya nyusul. Aku Firda tetangganya" ujarnya. Firda? Ya itu lah namanya.
"Oh iya teh,makasih" jawabku seraya tersenyum sopan padanya.
Aku masuk dengan wajah absurd,dikarenakan sahabatku gaada jadi aku duduk sendiri. Kulihat kelasku masih agak sepi dikarenakan anak-anak kelasku memang suka datang terlambat. Karena katanya "lebih baik terlambat dari pada mabal dikantin" seperti itu lah prinsip geng dangdut kelas ku.
"Fatiiiiiiii" teriakku saat melihat fatimah yang batu saja menginjakan kakinya di lantai kelas.
"Berisik toa" ujarnya
"Emm duduk bareng aku ya plisss" ujarku manja
"Iyaa siap ta" katanya seraya terkekeh
"Hehe makasih fatikuuu" ujarku
"Mei kemana?" tanyanya
"Izin katanya tapi gatau deh" kataku lagi
Selanjutnya aku dan fati ngobrolin segala sesuatu hehe. Maklum lah cewe kalo lagi gosip.
Pembelajaran pun dimulai dengan serius,matematika pelajaran pertama hari ini. Dan pelajaran ke dua itu free. Dikarenakan keals free anak-anak kelasku pun banyak yang bergosip,selfie,baca novel,nonton film,akustikan dan sebagainya.
"Jodoh,tak bisa dicari-cari. Dumpak dingding ey" teriak Gaidan tiba-tiba. Yang sontak membuat semua murid dalam kelas ku tertawa tak terkecuali aku dan Fatimah. Dikarenakan Reni dan Della dispen mengikuti lomba Pramuka,Nandi dan Dwi pun dispen karena mengikuti lomba Basket. Tersisa lah aku dan Fati yang rajin sekolah hehe.
Tiba-tiba datang bang Uta dengan seragam acak-acakan dan muka bantalnya. Rijan -teman SD,sekaligus tetanggaku- sigap menghampirinya,dan mereka terlihat sedang membicarakan sesuatu yang penting.
"Siapa tuh ko ganteng?"
"Pacarnya Tania bukan sih?"
"Iya deh kayanya"
"Terus yang tadi?"
"Ya dia lah"
"mirip ya sama Pratama?"
"Ah masa?""Ta,kata bang uta ka Rama kecelakaan" ujar Rijan Panik
"Ah masa sih?" tanya ku keheranan
"Heeh sama suruhan si Ergi gitu lah ta" ujarnya lagi
"Izinin gue ya" ujarku seraya membereskan semua peralatan ku dan pergi.
Akupun berlari menuju kelas bang Aja,dan bang Uta mengikutiku. Setelah tiba dikelas bang Aja,aku dan bang Uta segera memberi tahu bang Aja dan setelah bang Aja keluar kita menuju kelas bang Tama. Di koridor banyak yang menatap takjub pada Bang Aja dan Bang Uta bingung juga sih masih jam pelajaran tapi udah pada diluar.
"Ahhhh dewa yunani gateng banget"
"Dewa yunani mah kalah ganteng sama mereka"
"Ahh ganteng"
"Eh itu siapanya si Tania?"
"Ko mirip Pratama sih?"
"Gatau dah"
"Halu ga sih gue?"Banyak bisikan ghaib yang membuatku memutar bola mata jengah dengan semua perkataan mereka. Terlebih lagi saat seorang murid perempuan berkata "ah si tania kan cabenya IPA,dia mah sama Rama mau,sama Tama mau. Ya sama yang ganteng-ganteng mah pasti mau lah" ujarnya.
Bang Raja dan Bang Putra,yang ngerasa ga suka aku selaku adiknya di gosipin gitu. Mereka langsung nyaperin si cewe barbar itu.
"Coba di ulang!" bentak bang Putra
"Apaan sih?" ketusnya
"Ulang omongan lo yang tadi!" bentak bang Raja
"Sa...salah denger kali" ujarnya
"Ulang omongan lo CHILLI!" Bentak Bang Raja lagi.
Banyak pasang mata yang melihat ngeri terhadap Bang Raja dan bang Putra. Karena mungkin mereka sadar bang Raja dan bang Putra memiliki sifat yang sama dengan bang Rama.
"Apaan sih ini?" bentak suara bariton
"Bang Tama,itu bang Aja sama bang Uta ih bang" ujarku panik
"Kenapa ta,ja?" tanya bang Tama lembut sekali.
"Dia bilang ade gue cabe Tam,dia ngerendahin ade gue,ade aja , dan ade lo juga" ujar bang Uta dengan emosi yang masih menggebu.
"Udah ta,udah ja. Terserah mereka mau bilang apa juga. Karena mereka gatau betapa berharganya seorang adik cewe buat kita. Buat Rama,buat Reynan. Mereka gatau siapa yang selalu jadi penyemangat kita ta" tegas bang Tama "dan buat lo,sekali lagi lo bilang ade gue cabe lo bakal gatenang sekolah disini!" bentak bang Tama
"Oh mereka bertiga kakanya Tania?"
"Wiii mau dong 1 kakanya"
"Ahh trio tampan dan cewe cantik"Banyak bisikan ghaib yang tiada henti.
"Dah yu,kamu sama siapa perginya?" tanya bangTama,dengan suara yang super duper bernada halus.
"Aku sama abang aja yaaa" ujarku manja
"Ya udah yu cepetan"ujar bang Uta
"Ah gara-gara si cewe barbar itu gue jadi ga bisa pura-pura pacaran sama Tania" ujar bang Aja terdengar nada kecewa dalam ucapannya.
"Eh njing jangan jadiin ade gue bahan bulian cabe dong tay",ujar bang Uta yang masih emosi
"Bener tuh tay jangan jadiin ade gue samsak cabecabean keriting" ujar bang Tama
"Hehe yamaap hehe" ujarnya seraya nyengir endorse pasta gigi.
Sesampainya di parkiran aku segera naik mobil bang Tama sementara bang Uta dan bang Aja bawa motornya masing-masing. Waktu yang menunjukan saatnya jam sekolah dan jam kantor membuat jalanan agak lenggang. Dan dikarenakan jarak sekolah dan rumah ka Rama deket jadi gaterlalu makan waktu.
Dan betapa terkejutnya aku saat sampai dirumah ka Rama dan ka Rey ternyata ada Meisya dan Kanaya. Kalian tau lah siapa Meisya. Dia Meisya Putri Nasrudin anak dari om Angga Nasrudin dan tante Dinda Ratu dia sahabatku yang katanya IZIN ga masuk sekolah. Dan Kanaya Adiba Habibie anak dari om Jaka Habibie dan tante Anita Azzahra yang tak lain adalah sepupu Meisya.
Ini adalah kegadutan yang hqq dan berfaedah. Eh jomblo mah bebas sih mau apdet kapan aja hehe.
Buat MeisyaAfifa ditunggu aja next part tentang Memey dan Rama hehe.
Budayakan setelah membaca meninggalkan jejak. Karena nyesek itu pas kita vote punya orang lain tapi punya kita ga di vote orang lain.
Dan maaf kan typo ku yang betebaran ini hehe. Karena sebaik-baik ciptaan-Nya tidak akan ada yang sempurna seperti Dia.😄
Banjaran,06 Apr 2017
20.46
KAMU SEDANG MEMBACA
Tania Dan Ingatannya
RandomSebuah ingatanku yang telah hilang itu ternyata ia yang ku tunggu. Sebuah ingatan yang telah hilang ini ternyata berisikan seluruh tentang dia.