Part 4

1.2K 131 5
                                    

-oOo-

Author Pov

Baekhyun menatap dari atas sampai bawah yeoja di hadapannya ini.

Biasa saja asal kalian tau.

Yeah, ia memang memiliki mata bulat yang lucu dan terlihat sabar.

Tapi yang namanya pengganggu tetap pengganggu bukan?

"Baek, kau dengar kan? Jam besuknya sudah habis." Kris berbisik.

Bukan.

Bukan karena Baekhyun menyerah dan memutuskan untuk mengikuti Kris keluar dari kamar ini.

Tapi karena Baekhyun sudah tak tahan untuk menerima tatapan jijik Chanyeol padanya.

Semalaman penuh Baekhyun merenungkan apa yang terjadi 3 hari terakhir.

Semuanya terasa sempurna dan bahagia. Tapi kenapa sekarang semuanya berubah 180 derajat?

Bahkan Baekhyun terkejut saat sinar mentari sudah mulai masuk melalui celah tirai kamarnya.

Tapi Baekhyun tak peduli.

Ia masih ingin mengurung diri di  kamar.

Memang Baekhyun dikenal sebagai anak yang kuat.

Namun sumber kekuatan Baekhyun selama ini adalah Chanyeol. Bagaimana caranya ia bisa kuat jika Chanyel menghancurkannya?

"Chanyeol melakukan hal ini dengan tidak sengaja. Ya, Chanyeol sedang melupakanku." ulang Baekhyun terus menerus untuk menutupi luka di hatinya.

"Baekhyun, keluar nak."

Aku ingin menjawab bahwa aku baik-baik saja disini. Tapi untuk bergerak pun aku tak memiliki kekuatan.

Jadi kubiarkan saja mereka mendobrak pintu kamarku dan aku menatap tatapan Yuri yang khawatir sebelum dunia kapuk membawaku ke negrinya.

- -

"Akhirnya kau sadar!"

"Yuri?"

Aku ingin berdiri. Tapi kepalaku terasa sangat berat untuk bangun.

"Jangan dipaksa Baek, kau terus tidur 2 hari ini."

Rasanya sangat berat untuk membalas ucapannya.

"Apakah Chanyeol baik-baik saja?"

"Ia akan kembali dari rumah sakit besok. Kau harus banyak makan jika ingin ikut besok."

Aku tau ini adalah caranya untuk membuatku makan. Dan kuakui itu berhasil.

"Apakah Chanyeol menanyakan keadaanku?"

Hey, 2 hari bukanlah waktu yang singkat. Bisa saja Chanyeol sudah mengingatku lagi sekarang.

"Belum. Ia belum menanyakan keadaanmu."

"Yuri, dimana appa? Kenapa aku belum melihatnya?" heranku.

"Ah, dia ada meeting sebentar. Satu jam lagi juga akan kembali."

"Aku merindukan Chanyeol." gumamku lagi.

Sejahat apapun Chanyeol padaku, tatapannya masih sama. Jadi aku yakin, Chanyeol akan tetap menjadi milikku. Sangat yakin.

"Baekhyun!"

Sehun memelukku erat sebelum menyentil dahiku pelan.

"Aw!" ringisku pura-pura kesakitan.

"Itu ganjaran yang setimpal karena membuat semua orang khawatir!" ucapnya sambil mengambil makanan di depanku.

Good (bye) Love (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang