Part 11

1.2K 116 43
                                    

oOo

Author pov

"Kami hanya teman. Ya, teman." ucap Chanyeol setelah menimbang-nimbang jawaban apa yang harus ia berikan.

"Tidak ada teman yang duduk sedekat dan seintim itu." sahut Baekhyun ganas hingga membuat suara denting sendok di meja makan itu benar-benar terhenti.

Yuri yang menyadari situasi makin tegang memutuskan untuk mencairkannya dengan menanyakan bagaimana pekerjaan Chanyeol.

Dan usaha Yuri tidak sia-sia.

Setidaknya suasana ruang makan mewah ini tidak begitu suram lagi.

"Jadi, bagaimana pekerjaanmu Yeol?" tanya Yuri sembari membersihkan meja makan yang dibantu oleh Chanyeol.

Sedangkan Baekhyun, entah.

Mungkin ia sedang merajuk dengan appa kesayangannya itu.

"Cukup berat." desah Chanyeol pasrah.

Ia kemballi teringat dengan pekerjaan daadakannya.

Ia masih merasa kesal dengan boss-nya yang berbuat sesuka hatinya.

"Maafkan Baekhyun." ucap Yuri tiba-tiba yang membuat pergerakan Chanyeol terhenti.

"Aku tau dia banyak menyusahkanmu sekarang. Benar?"

Chanyeol tak menjawab. Ia memutuskan untuk diam dan membiarkan Yuri, selaku ibu Baekhyun melanjutkan perkataanya.

"Bahkan aku sendirimasih tak percaya kalian sempat akan menikah.. Tapi percayalah, kau tidak se-dingin ini dulu." Yuri tersenyum sembari mengenang masa lalu.

"Kau berkata padaku bahwa kau akan menjaga Baekhyun dengan baik.. Menjaganya walaupun itu artinya kau harus kehilangan segalanya.." ucapan Yuri kian lirih.

Ia tak sanggup lagimenahan air mata di pelupuk matanya.

Ia memutuskan untuk menyudahi percakapannya dengan Chanyeol secara sepihak.

Ia bergegas keluar dari dapur dan menghilang dalam lorong di sebelah kanan.

Meninggalkan Chanyeol yang terdiam di tempatnya.

Saat ini otaknya sedang mencerna semua ucapan Yuri padanya.

"kenapa aku merasa ia tak berbohong padaku?" renung Chanyeol dalam hati.

Ia juga merasa asing namun nyaman dengan Yuri.

Semacam perasaan yang ia miliki saat sedang bersama dengan Baekhyun.

"Kenapa aku tidak merasa sedang di bohongi?"

Padahal jika dipikirkan, logisnya, seharusnya ia juga akan merasa sangsi akan pernyataan Yuri seperti halnya dengan pernyataan yang ia terima dari boss-nya seputar pekerjannya.

"Argh!! Sial!"

- -

Chanyeol menepati janjinya pada Kyungsoo.

Atau setidaknya itulah yang ada di pemikiran Kyungsoo sekarang.

Bagaimana ia tidak berfikir demikian?

Bayangkan saja hari ini Chanyeol datang dengan style seperti drama Goblin. Dengan turtle neck dan coat berwarna hitam yang senada dengan sweater yangia kenakan, Chanyeol membawa sebuket bunga lili di tangan kanannya.

Membuat Kyungsoo harus tersipu malu saat teman-teman suster lainnya menatapnya iri dan membisikkan kata-kata iri pada Kyungsoo yang hanya bisa ia balas dengan senyuman malunya.

Good (bye) Love (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang