Part 6

1.1K 91 3
                                    

"You're My Destiny"

**

Kyuhyun masih diam dan kedua tangannya beralih merengkuh wajah Jaera sehingga dirinya dapat kembali mencium bibir gadis ini. Jantung Jaera berdegup kencang saat merasakan tangan Kyuhyun mulai membuka satu persatu kancing kemeja yang dikenakannya. Tidak! Tidak mungkin pria ini…

“ish!! Lepaskan!”, Jaera mendorong kuat Kyuhyun sehingga tubuh pria itu menjauh darinya. Terlihat jelas jika Kyuhyun begitu bergairah sekarang mengingat wajahnya yang biasanya putih sekarang memerah.
“aku yakin masalah yang kulakukan hanya sepele dan kau mau meniduriku di sini? Kau gila, Cho Kyuhyun!”, marah Jaera seraya merapikan penampilannya yang telah berantakan karena perbuatan suaminya ini.
“jika memang kau tahu kesalahanmu dimana, mengapa kau tetap melakukannya?”, akhirnya setelah sekian lama pria ini membungkam mulutnya rapat-rapat, kini akhirnya pria ini berucap.
“tadi kukira kau masih lama, jadi kuputuskan untuk membeli minuman untuk kubawa ke kelasmu… tapi, kau justru menumpahkannya. Lihat…!”, Jaera menuding dua gelas yang terbuat dari plastik yang telah tergeletak mengenaskan di lantai. Kyuhyun hanya menghela nafas membalasnya kemudian mendekati istrinya pelan, memojokkan kembali istrinya di dinding.
“kalau begitu jangan ulangi lagi, aku tak ingin kau membeli minuman sendirian. Untuk itu aku menyuruhmu untuk menungguku”, kata Kyuhyun lembut.
“apa salahnya? Bukankah kau seharusnya berterima kasih padaku? Karena aku dengan baik hatinya mau membelikanmu minuman”, balas Jaera kesal. Dia baru tahu sifat Kyuhyun yang satu ini karena dulu pria ini tak menunjukkan sifatnya yang asli. Dan ini membuatnya kesal setengah mati.
“baiklah, terima kasih. Dan sepertinya kita harus membeli minuman kembali, bukan begitu sayang?”, Jaera berdecak kesal dan kali ini pasrah-pasrah saja saat suaminya ini menarik pinggangnya untuk pergi dari tempat itu. Namun, dia segera menahan langkah kakinya dan mengeluarkan ponselnya. Jaera berdesis menahan marah saat melihat tanda merah telah memenuhi lehernya dan sang pelaku hanya memandangnya dengan senyum smirk.
“sepertinya kau harus mengurai rambutmu, sayang”, ejek Kyuhyun. Itu memang tujuannya yang lain membuat kissmark di leher istrinya ini. Agar semua orang tahu bahwa istrinya ini memiliki kecantikan yang terlihat polos yang selama ini terpendam.
“kau benar- benar menyebalkan, Cho Kyuhyun”,
“tak perlu berterima kasih, sayang…”, Kyuhyun terkekeh saat mendengar geraman tertahan dari Jaera. Sangat menyenangkan bisa menggoda Jaera dan ini pertama kalinya Jaera menampilkan ekpresi lainnya selain tersenyum dan wajah datarnya, dan itu merupakan suatu kebanggaan tersendiri untuk Kyuhyun karena dialah yang membuat gadis ini mengeluarkan ekspresi tersebut.

.

.

.

Esok harinya, Jaera berdiri di depan kelas Kyuhyun karena kelasnya sudah selesai beberapa menit lalu. Dia tak ingin kejadian kemarin terjadi lagi jika kali ini dia tak menunggu Kyuhyun. Sudah 2 menit dia menunggu di depan kelas Kyuhyun dan menjadi bahan perhatian orang-orang. Berusaha mengabaikan itu semua, lagipula dia sudah sering ditatap sinis sejak sekolah.

Tak lama kemudian, satu persatu orang keluar dari kelas Kyuhyun setelah dosen mereka lebih dulu meninggalkan kelas tersebut. Kyuhyun keluar paling terakhir dan tersenyum saat melihat Jaera bersandar di dinding samping pintu kelasnya.

“kali ini kau menurut… pintar”, Kyuhyun mengusap kepala gadis yang masih diam. Kyuhyun menarik tangan Jaera sehingga dalam genggaman eratnya dan mereka pergi bersama menuju kantin.
“Kyuhyun-shi, aku… sebenarnya membawa bekal untuk kita berdua”, ucapan Jaera membuat langkah pria yang menariknya ini terhenti.
“benarkah? Kalau begitu…”, Kyuhyun berpikir sejenak menentukan tempat yang bagus untuk mereka makan selain kantin.
“taman, kita ke taman belakang saja”, tanpa menunggu balasan dari Jaera, Kyuhyun langsung menariknya menuju taman. Tetapi, di tengah jalan mereka bertemu dengan seorang pria yang bermesraan dengan seorang mahasiswi. Sontak itu membuat langkah Kyuhyun terhenti sedangkan Jaera bingung mengapa pria ini berhenti.
“ada apa?”, tanya Jaera penasaran.

You're My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang