You're My Destiny

Part 7

You're My Destiny

**

Hari yang sibuk bagi Kyuhyun karena banyak sekali berkas yang harus ditandatanginya maupun dipelajarinya. Ia bahkan melupakan waktu karena keseriusannya terhadap pekerjaan yang telah diberikan oleh ayahnya itu. Ya, sekarang dia tidak boleh bermain-main lagi karena ayahnya telah mempercayainya untuk mneggantikan posisinya, dia juga tak ingin mengecewakan Jaera.

Tok tok tok

Kyuhyun mendongak kemudian melirik jam tangannya, sudah masuk jam makan siang. Senyum mengembang lebar di wajahnya, dengan semangat menghampiri pintu dan membukanya langsung. Namun orang yang disangkainya ternyata bukan Jaera, melainkan Lee Donghae.

“kenapa wajahmu langsung kusut melihat wajahku? Dan kenapa pula kau langsung membuka pintu sendiri…”, Tanya pria manis itu memasang wajah penuh godaan. Kyuhyun mendesah kemudian berjalan kembali menuju mejanya.
“ya kau tidak ingin memberi salam pada kakak iparmu ini! Sudah menikahi adikku tiba-tiba, sekarang kau tidak sopan padaku”, Donghae memandang tajam Kyuhyun yang dengan santai kembali menjatuhkan tubuhnya di kursi besarnya.
“hyung sendiri yang salah karena berada di Amerika”, balas Kyuhyun tanpa menatap pria itu karena sibuk dengan ponselnya.
“aku di sana juga karena pekerjaan, dasar bocah!”,
“terserah hyung mau bicara apa… ada apa ke kantorku?”, Donghae berdecak kesal dengan adik ipar barunya ini, dalam pikirannya terus menggerutu karena sikap Kyuhyun tidak pernah berubah dari dulu.
“kau lupa membuat janji dengan perusahaan DH Company? Dasar!”, Kyuhyun mendongak kemudian menganggukkan kepala mengerti masalah Donghae ke kantornya.
“jadi hyung CEO dari DH Company, maaf hyung… aku terlalu sibuk untuk membaca namamu”, jika saja Donghae tak ingat bahwa Kyuhyun adalah adik iparnya, sudah ia habisi pria ini karena kekesalannya. Dia hembuskan nafasnya lalu duduk dengan santai seraya melempar beberapa map di atas meja kerja Kyuhyun yang sudah berantakan.
“itu kerja sama yang akan kita lakukan, pembangunan hotel di daerah seperti Nami akan bergerak 1 bulan lagi. Apakah kau akan ikut serta?”,
“aku tidak tahu, kita lihat saja keadaannya nanti”,

Mata Donghae mulai mengelilingi ruangan tempat Kyuhyun bekerja, pandangannya berhenti pada dua bingkai yang berada di atas meja kerja pria ini. Diraih bingkai tersebut dan senyumnya mengembang melihat foto di dalam bingkai tersebut. Foto pernikahannya dan Jaera.

“owoo.. adikku itu memang sangat cantik, pantas jika kau jatuh hati padanya. Tidak ada pria yang bisa menolak kecantikannya”, Kyuhyun mengangkat pandangannya sedikit mendengar ucapan Donghae, tak lama senyum terbit di wajahnya.
“kau benar…”, balas Kyuhyun singkat. Donghae terus memandang wajah adiknya lekat-lekat, Shin Jaera sudah dianggap olehnya sebagai adik kandungnya. Ia sangat menyayangi Jaera melebihi dirinya sendiri, jadi dia bahagia melihat Jaera menikah. Namun senyumnya seketika luntur saat mengingat satu hal yang menjadi masalah adiknya itu.
“Kyuhyun-ah…”, panggil Donghae pelan. Pria yang dipanggilnya hanya berdeham kecil karena sibuk membaca berkas yang dibawa Donghae.
“apa kau sudah tahu jika Jaera pernah… hamil?”,

Seketika Kyuhyun menghentikan bacaannya saat pertanyaan itu dilontarkan Donghae. Rahangnya mengeras kemudian melirik Donghae sejenak sebelum akhirnya dia menghindari tatapan sendu pria manis itu.

“kau tidak tahu?”,
“aku tahu!”,

Donghae memandang lekat Kyuhyun yang masih menghindari untuk bertatapan dengannya. Sebenarnya Donghae penasaran dengan alasan Kyuhyun bisa menerima Jaera begitu saja dengan keadaannya seperti itu. Jika memang alasan Kyuhyun karena mencintai dengan tulus, Donghae bisa menerimanya. Tapi, ia yakin ada alasan lain yang membuat Kyuhyun tidak masalah dengan keadaan adiknya itu.

“apa kau terkejut? Kenapa kau tetap menerimanya padahal kau tahu dia sudah pernah hamil? Yah… walau sempat keguguran. Tapi, aku mengenalmu Kyuhyun. Dulu, kau dikenal sebagai playboy kelas kakap sama persis sepertiku, namun waktu itu kau tiba-tiba pergi ke luar negeri tanpa mengatakan apapun padaku bahkan kau tidak memberikan alasan kau pergi selain karena kau menuntut ilmu di sana. Sebenarnya apa yang terjadi padamu?”,