Berdamai II

117 6 3
                                    

"Makasih ya ka udah buat aku seneng hari ini"

"Sama-Sama"

"Yaudah kaka hati-hati ya aku masuk"

"Resa"

Resa yang sudah setengah jalan untuk masuk kedalam Rumah berhenti dan menengok ke belakang, dilihat Fazry sedang berjalan menujunya.

"Gue boleh mampir?" Resa menangkat sebelah Alisnya

"Ada yang perlu gue omongin sama lo" Jantung Resa berdetak lebih cepat, Mendadak Perasaanya berubah menjadi tidak enak.

Resa ingin menolak, takut apa yang akan Fazry ucapkan justru membuat hatinya sakit. Tetapi emang dasar kepalanya pengkhianat dan tidak pernah bersatu dengan hatinya. Ia malah mengangguk.

Fazry mengikuti langkah Resa memasuki Rumah berbentuk Minimalis. Dan berhenti ditaman belakang.

"Aku ganti baju dulu ya ka" Fazry hanya menangguk.

Resa meninggalkan Fazry ditaman belakang sendirian dan menghadap ke Kolam.

~~~~

Resa kembali menghampiri Fazry dengan Kaos Lengan Panjang dan Celana Jeans selutut.

"Maaf ka lama nunggunya"

"Gapapa" Fazry menoleh ke Resa yang sudah duduk disampingnya.

"Ka Fazry mau ngomong apa" Lagi mulutnya berkhianat dengan hatinya. Dia tidak ingin menanyakan itu. Sungguh dia takut.

"Gue mau lo berhenti"

Fazry menyamping menghadap Resa menggenggam tangan gadis itu yang sedang mengepal dan memilin baju secara tidak sadar (read: kebiasaan Resa jika sedang gugup) membuat gadis itu menatapnya.

Ternyata ini jawaban dari Feelingnya yang tiba-tiba tak enak.

"Jangan berjuang lagi buat gue, gue sayang sama lo gue gak mau lo jadi Cewek dengan harga diri yang rendah"

"Biar gue yang berjuang"

"Tapi nanti gak sekarang, sekarang hati gue masih dengan gadis lain. Biarin gue selesain hati gue dengan yang lama"

"Sudah kodratnya seorang wanita itu dikejar bukan mengejar"
"Ibarat dalam sebuah pembuahan gak ada sejarahnya Sel Telur ngejar Sperma" Resa tertegun mendengar Fazry terkekeh.

"Lo Perempuan, lo akan menjadi seorang Ibu, jelas derajat lo lebih tinggi."

"Ini misalnya gue mau sama lo sampai akhirnya kita menikah terus punya anak dan itu semua karena lo yang berjuang, Emang lo mau nanti kalo lo ditanya sama anak-anak lo, Mama ceritain dong gimana kisah Mama sama Papa? Terus lo jawab itu karena Mama yang ngejar Papa kamu. Terus anak lo jadi mikir berarti Mama mereka sudah mengiba pada Papa mereka. Terus anak lo jadi mikir Mama-nya punya harga diri yang murah dan akhirnya mereka mikir Papa mereka menikahkan Mama-nya hanya terpaksa, emang lo gak malu punya cerita seperti itu?"

"Emang lo gak mau punya cerita yang bisa lo banggain didepan anak-anak lo, karena lo diperjuangin dengan susah payah oleh Papa mereka dan menunjukan bahwa Mama mereka adalah gadis dengan harga diri yang tinggi" Fazry menatap mata Resa.

"Tapi sekarang kan zaman emansipasi wanita ka" Resa menanggapi dengan mata berkaca-kaca dan menundukan kepalanya.

"Emansipasi wanita tidak berlaku untuk cinta Resa"

ashillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang