Fazry bangun dari tidurnya karena dia harus melaksanakan tugasnya sebagai umat muslim.
"Ashilla bangun cepetan bunda udah ngomel-ngomel tuh" Fazry membangunkan ashilla untuk sholat bersama.
"Ashilla cepetan bangun, lo juga mau pergi kan"
"Jangan kebo kek, gue siram air nih" Fazry berbicara seraya berjalan menuju toilet untuk mengambil wudhu dan membawa air untuk menyiram Ashilla.
"Ashilla gue hitung sampe tiga kalo lo gak bangun beneran gue guyur nih"
"Satu ... dua ... ti ..."
"Ga ..." Ashilla langsung menjawab dan terduduk ketika dia mendengar hitungan Fazry hampir habis. Dia tau lelaki itu tidak akan main-main dengan ucapanya.
"Lo tuh kebo banget sih. Capetan ambil wudhu bunda sama ayah udah nungguin tuh dimusholla" Fazry berbicara sambil melangkah keluar dari kamar Ashilla.
"Jangan tidur lagi shill" Ashilla hanya berdehem sebagai jawabanya.
~~~~~
"Gimana sekolah kamu zry?" Emerald Pratama ayah Ashilla memulai obrolan ketika sedang sarapan diruang makan.
"Baik yah"
"Rencana kamu mau melanjutkan kuliah dimana?"
"Aku akan melanjutkan di UNY Fak. Ekonomi seperti yang dia cita-citakan, dan untuk melanjutkam Perusahaan papah juga nantinya" Semua yang berada disana menghentikan suapan mereka. Mereka tau "dia" yang dimaksud Fazry adalah Farah.
"Loh bukanya dulu kamu bilang kamu mau melanjutkan di UI Fak. Kedokteran?"
"Aku gak mungkin egois disaat semuanya sudah berubah yah"
"Ohh iya bukanya kamu mau pergi ya shill sama Resa?" Angie mengalihkan pembicaraan karena tidak ingin Fazry bertambah sedih.
Semua yang mengetahui masalalu lelaki itu juga tau berapa besar sayangnya dia pada gadis yang bernama Farah.
"Ehhh, iya bun sebentar lagi juga sampai dia" Ashilla tersentak karena tadi dia sedang mengingat masalalunya bersama gadis bernama Farah itu. Dia juga merindukan gadis itu sama halnya dengan Fazry.
"Aku duluan yah, bun" Fazry pamit setelah sarapanya habis. Dia kembali kakamar Ashilla untuk menghabiskan waktunya dengan bayang-bayangan Farah yang saat ini sangat dia Rindukan.
"Anak itu gak pernah berubah dari dulu" Emerald menatap kepergian Fazry. "nanti kamu samperin dia bun jangan sampai anak itu bengong terus dikamar ajak jalan aja sekalian" Emerald melanjutkan ucapanya dengan menatap mata angie.
"Iya, yah"
~~~~~
Ashilla mengeluarkan ponselnya dari saku celananya.
Ashilla membuka aplikasi line pada ponselnya. Dia harus mengirim pesan pada lelaki itu.
Line on📱
🔒ZRY. H.P.F👫
8.30am Ciye yang mau jalan sama tante-tante
8.30am hahaha
8.31am Have fun ya
8.31am Meskipun disuruh bawain barang bunda
8.32am Ada aku yang sayang banget sama kamu seperti Farah yang sayang banget sama kamu
8.32am Jangan sedih Farah gak suka☺☺Line off📱
"Sampai kapanpun dia tetap menjadi yang pertama dihati kamu ya, padahal aku sudah berjuang untuk menjadi yang pertama. Tapi tetap masih gak bisa dan seakan semua akan menjadi sia-sia" Ashilla memejamkan mata dan ikuti helaan nafas panjangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ashilla
Ficção AdolescenteAshilla tidak menyangka lelaki itu akan berubah. Ashilla tidak menyangka bahwa dia akan sesulit itu untuk melepaskan lelaki yang sangat dia sayangi. "Bahkan sekarang untuk sekedar menjauhimu saja aku tidak sanggup" -Ashilla "Jika itu yang terbaik un...