Chapter Five

47 5 5
                                    

Jason

Aku sangat suka weekend, tidak ada sekolah dan aku tidak perlu bangun pagi hanya untuk bersiap pergi ke sekolah.

Aku mendengar suara ketukan di pintu, "honey, apa kau sudah bangun?" Aku mendengar suara mom dari luar.

"Ya mom, aku sudah.."

"Sarapan ada di bawah, dan jangan lupa kita punya rencana yang menyenangkan hari ini!" Aku bisa mendengar suara gembira mom dari luar kamar.

"Ya mom, aku segera kesana." Aku mendengar suara langkah kaki menjauh dari pintu kamar.

Aku mengambil handphone-ku di nightstand, mengirimi Sharon pesan, dan beranjak bangun menuju kamar mandi.

Aku berjalan menuruni anak tangga dan menuju dapur, aku melihat dad sedang duduk di meja di tengah dapur memegang handphone di satu tangan dan garpu di tangan yang lain.

"Morning dad,"

"Morning Jason," dad menaruh hadphone-nya dan menengok ke arahku "kudengar kau akan pergi dengan mom siang ini?"

"Ya begitulah rencananya," aku mengambil sarapanku dan membawanya ke meja di tengah dapur.

"Selamat bersenang-senang kalau begitu," dad tersenyum ke arahku

"Yeah, Sharon juga ikut bersama kami ngomong-ngomong," aku memakan potongan bacon dari piringku, "Dia akan tiba beberapa jam sebelum kami berangkat."

Dad meneguk coffee-nya. "Kutebak, ini pasti akan jadi sangat menyenangkan, huh?"

"Begitulah yang kuharapkan,"

Dad menepuk pundakku, "selamat bersenang-senang!"

"Yeah, thanks dad." Dad mengambil piringnya dan menaruhnya di tempat cuci lalu berjalan pergi dari dapur.

Aku menghabiskan sarapanku dan beranjak ke ruang duduk, menyalakan televisi, mencari acara televisi yang menyenangkan.

Aku mendengar suara dering dari handphone-ku.

Morning Jason! Aku akan tiba di sana beberapa menit lagi, uh 30? Sampai bertemu di rumahmu handsome. Dia menambahkan emoticon kiss di belakang pesannya. Aku tersenyum saat membaca pesannya.

Okay, sampai jumpa. Aku menambahkan emoticon hug, lalu mengirim pesannya.

Aku menaruh handphone-ku di meja dan kembali menonton acara yang sedang berlangsung.

Ketika sedang asyik menonton aku mendengar suara bel rumah berbunyi, aku langsung loncat untuk membuka pintu dan melihat siapa di luar. Aku melihat Sharon berdiri dengan tersenyum lebar. Dia mengenakan jeans, tee shirt dan jaket yang sangat cocok untuknya.

"Hey!" Dia menyambutku dengan bear hug.

"Hey, uh bisakah kau melepaskannya? Aku tidak bisa bernafas,"

"Haha," dia melepaskan pelukannya yang sangat erat.

Kami masuk dan menuju ruang duduk. Saat kami sudah merasa nyaman dengan posisi kami, aku melihat mom datang menuju arah kami.

The One Who Saved Me (boyxboy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang