Chapter Three

53 7 0
                                    

Jason

Aku membuka mata saat merasakan kehangatan menerpa wajahku, aku menghalangi mataku dari terpaan cahaya matahari pagi dengan kedua tanganku. Aku beranjak bangun dari tempat tidur dan segera menjalankan rutinitas pagiku, sesaat aku jadi kembali terpikir oleh sosok Colton. Kembali aku teringat oleh bola matanya yang sangat indah-

Ya ampun Jason! kau tidak boleh terus-terusan membayangkannya, kau ingat jika hari ini kau masih ada kelas yang harus dihadiri di sekolah?

aku segera beranjak pergi sebelum aku  kembali tenggelam dan terjebak dalam pikiranku yang tidak pernah lepas dari Colton sejak pertemuan kami kemarin. Namun kembali aku mendapati diriku berdiri kikuk di depan cermin tenggelam dalam pikiranku sendiri untuk waktu yang cukup lama sebelum akhirnya aku sadar aku harus segera pergi ke sekolah.

Oh yeah! Sekolah, aku benci sekolah.

Aku segera mengambil sepasang skinny jeans dan T-Shirt berwarna dark blue untuk kupakai, aku mengambil tasku dan beranjak pergi dari kamar. Aku menuruni tangga dan mendapati mom di dapur, yang dapat kutebak sedang menyiapkan sarapan.

Sepertinya mom menyadari kehadiranku karena tepat ketika aku melangkahkan kakiku ke arah dapur mom langsung menengok ke arahku, "Morning sweetheart." mom menyapaku dengan menampilkan senyumannya yang dapat menenangkanku, aku sangat suka dengan senyumnya.

"Morning mom." Aku menyapa mom dan melemparkan senyuman kepadanya.

"Jadi Jason. Aku yakin kalau kau tahu jika besok adalah weekend, bagaimana jika kita pergi ke suatu tempat? Mall?" mom bertanya kepadaku sembari memberikanku sepiring sarapan, dia menatap ke arahku menunggu jawaban dariku.

"Uh...umm...sepertinya aku bisa-"

"Bagus! kita akan pergi siang hari jam 1, mungkin kita akan pergi ke mall untuk mencari makan siang." Mom memotong perkataanku, aku bisa mendengar keantusiasan dari suaranya.

"Ya...tentu." Aku menjawab perkataan mom dengan seringai di wajahku, aku tidak tahu kalau mom bisa begitu antusias mengajakku untuk pergi. Mungkin aku perlu menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluargaku.

Aku menghabiskan sarapanku dan menaruh piring kotornya di tempat cuci piring. Aku menengok ke arah mom dan mendapati dia sedang meneguk coffee paginya.

"Mom, kau akan mengantarku pergi ke sekolah atau membiarkan aku membawa mobilnya?" Aku bertanya kepada mom, memandang dia menunggu jawabannya.

"Kau tahu kan jika aku perlu mobilnya untuk pergi kerja? Aku minta maaf tapi, aku bisa mengantarmu pergi ke sekolah seperti biasa," Mom membalas pertanyaanku dan memasang senyum lembut nan hangatnya.

"Tak jadi masalah mom." Aku berkata dengan senyum kecil di bibirku. Aku sama sekali tidak keberatan dengan ini, maksudku aku tidak keberatan jika tidak bisa memakai mobil. Lagi pula, mom lebih membutuhkan mobil dibadingkan aku, mungkin saja jika aku beruntung mom akan membelikanku mobil sendiri.

Kami berangkat menuju ke sekolah dengan mom yang menyetir sementara aku duduk di kursi tepat di samping mom, perhatianku hanya tertuju pada jalanan yang kami lewati.

Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk kami sampai di sekolah. Mom menepikan mobilnya di pinggir jalan sementara aku menggapai tasku di bangku belakang mobil, aku mengucapkan terima kasih dan segera pergi meninggalkan mom.

Aku berjalan menuju lokerku dan mengambil beberapa buku yang akan digunakan untuk kelas pagi ini. Aku melihat jadwal kelasku hari ini dan aku menemukan pelajaran yang menurutku menyenangkan, Kimia. Selesai mengambil buku di loker, aku kembali mengunci lokerku dengan gembok lalu berjalan menuju halaman sekolah.

The One Who Saved Me (boyxboy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang