Satu tahun setelah Percy dan Annabeth keluar dari Narnia.
Dan hari ini, Percy dan Annabeth tengah berlibur di Perkemahan Blasteran. Bertepatan dengan diadakannya tangkap bendera.
Seperti biasa, Percy dan Annabeth dijadikan ketua tim. Tim yang berbeda, tentu saja. Jadi Percy dan Nico bekerjasama untuk merebut bendera dari tangan tim biru.
Percy mengintai dari balik semak sedari tadi. Ia sudah menemukan bendera tim biru. Tidak ada tanda-tanda pengawasan di sana. Namun, belajar dari pengalaman, Annabeth yang notabene adalah anak Athena, pasti telah menyusun strategi.
Yang perlu dilakukannya hanyalah menunggu dan menyerang dengan cepat. Tapi penyamarannya terbongkar oleh Nico.
"Percy! Cepat ambil benderanya! Tunggu apa lagi?!"
Percy meringis. Ia berpikir, baiklah. Toh sudah ketahuan, maka ia menerjang keluar dengan riptide nya.
Benar saja. Begitu ia keluar, sengatan listrik menghantamnya. Saat ia mulai berpikir, Jason, Annabeth keluar begitu saja dengan belatinya.
Singkatnya, mereka berduel. Annabeth sudah membuat Percy kewalahan bahkan hanya dengan belati. Annabeth meninggalkan luka sayat di lengan Percy, dan saat itulah Percy mengambil kesempatan. Ia menepis tangan Annabeth dan belatinya jatuh ke tanah.
"Nico! Cepat ambil!"
Percy mengedipkan matanya kaget. Ia merasa melihat sekelebat surai singa emas di balik pepohonan. Dan satu-satunya singa bersurai emas yang pernah ia lihat, singa Nemeas dan Aslan. Maka ia mengambil kemungkinan yang kedua, karena Nemeas berukuran sebesar truk.
"Annabeth," desis Percy, mengabaikan Nico yang sudah berhasil meraih bendera, atau Jason, yang mendadak keluar. "Aslan."
Seakan mengerti maksud Percy, Annabeth mengangguk. Percy menarik pelan tangan Annabeth ke tempat Aslan yang ia lihat tadi.
Sementara itu, Jason dan Nico tengah kebingungan dengan tingkah mereka.
"Menurutmu mereka pergi ke mana?" tanya Nico.
"Entahlah, mungkin mencari tempat pribadi,"
Nico menggeleng. "Percy terlihat.. Entahlah. Terdisorientasi? Terkejut?"
"Aku akan mencari tahu."
Jason bergegas mengikuti Percy dan Annabeth, yang berjalan semakin cepat. Percy berhenti tiba-tiba, dan saat itulah terjadinya.
Hutan berkelebat dan berubah. Hutan itu kini jauh lebih lebat, dan Jason sudah berada di hadapan Percy dan Annabeth.
"Di mana kita?" tuntut Jason.
Percy menghela napas berat. "Wise girl, kurasa kita sudah ada di Narnia. Lagi."
"Wait, wait," sela Jason. "Narnia? Apa itu? Bisakah seseorang jelaskan padaku?"
Annabeth menatap Jason dengan tatapan mengintimidasinya. "Grace, bisakah kau diam terlebih dahulu? Aku sedang berpikir."
"Oh, oke," Jason mundur selangkah. "baiklah,"
Percy dan Annabeth berdebat dalam Bahasa Yunani. Jason belum begitu bisa mengartikan, tapi ia menangkap beberapa kata, seperti Aslan, raja, Jadis, bahkan Jason, dan berbagai kata yang asing. Kemampuan Bahasa Yunani mereka mengerikan, pikir Jason.
Percy tampak melontarkan satu kalimat, namun disanggah oleh Annabeth. Bosan melihat keduanya, Jason memutuskan untuk mengalihkan pandangan. Pandangannya melayang pada pepohonan lebat.
Terdengar suara langkah kaki. Diikuti langkah kaki kuda. Percy dan Annabeth tampaknya sadar, karena mereka menyiagakan senjata masing-masing.
Kemudian terjadinya tidak jelas. Seorang pemuda berpakaian kuno berlari, diikuti sekelompok penunggang kuda. Pemuda tersebut meniup terompet berburu yang mirip kornukopia milik Piper.
Percy dan Annabeth bertukar pandang. "Terompet Susan,"
Mereka berlari dan melihat pemuda tadi sudah dikepung oleh pasukan berkuda. Percy menebas salah satu pasukan, dan duel pun pecah.
Lima menit kemudian, seluruh pasukan sudah terkapar. Pemuda yang tadi dikepung terduduk ketakutan.
"Siapa kalian?!" tuntutnya.
"Yang harusnya kutanyakan, siapa kau? Apakah ini Narnia?"
Pemuda tadi mengernyit. "Aku Prince Caspian ke-10 dari Telmarine. Dan, maaf, Narnia? Bukankah bangsa Narnia sudah punah?"
"Punah katamu?!"
Terdengar seruan dari balik pepohonan. Tiba-tiba saja, seorang dwarf muncul. Ia memukul kepala Caspian hingga pingsan. Lalu ia beralih pada Jason, dan saat Jason berpikir, oh tidak. Sudah terlambat. Kepalanya sudah kena hantam dan semuanya menggelap.
Percy menatap dwarf tersebut. "Siapa kau?"
Dwarf tersebut menoleh dengan kaget. Ia menjatuhkan pedangnya dan berlutut di hadapan Percy dan Annabeth.
"Guardian of Narnia. Kami menunggu kalian sejak lama,"
~#
A/N
Hai! I'm back! Saya kembali dengan cerita baru! Maaf atas ketidakjelasan cerita ini, karena memang baru awal. Saya akan berusaha memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada di cerita sebelumnya , Time and Space. Semoga kalian suka!
Keep vote+comment, guys. Arigatou!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Prince, The Royal and The Demigods
Fanfiction(A Percy Jackson and Narnia Crossover) (Sequel of Time and Space) Percy dan Annabeth kembali ke Narnia, menjalani petualangan baru. Bersama -sama mereka berusaha menyelamatkan Narnia sekaligus menyatukan dua bangsa yang bersitegang selama 1000 tahu...