13 - Implied

2.3K 333 43
                                    

Happy Reading Readers, Jangan lupa Vote + Comment

[ Yoon Hyerim's POV ]

Setelah mengantri selama 10 menit, akhirnya kami dapat tiket juga.

"Ayo kita masuk kedalam!" ajak Yoongi.
Tangannya kemudian merangkulku.

Entah mengapa, sentuhan yang menimpaku kali ini berbeda.

Setiap kali ia merangkulku, rasanya biasa saja. Tapi mengapa berlainan?

Ah, mungkin perasaanku saja?

Kepalaku menggeleng,
"Tidak, tidak, tidak!"

Kami pun masuk ke dalam, aku jadi bingung ingin naik wahana apa.

"Bingung aku, ingin mencoba yang mana dulu ya?"

"Bagaimana kalau kita mencoba roller coster?" Sarannya sambil berpikir.

"Boleh kita coba, ayo kita naik."

Selama naik roller coaster, adrenalineku perlahan tapi pasti memuncak cepat, ini menyenangkan!

Ku lihat Yoongi Oppa juga menikmatinya, sesekali kami "scream and shout" ketika roller coaster beranjak dari tempat yang tinggi tiba-tiba menuju tempat yang lebih rendah begitu sebaliknya.

Selesai mencoba wahana roller coaster, Yoongi Oppa membawaku ke wahana Gyro Swing dan Gyro Jump. Aish lelaki ini ingin membuatku mati muda.

"Yak! Mengapa kesini?"
Protesku sambil memberinya death glare.

Namja itu menghempaskan nafasnya kasar,
"Ah dasar penakut, masa naik yang tadi berani yang ini tidak."

"Hei.. Aku tidak takut Oppa." Kataku tak terima, enak saja dia bilang aku penakut.

Sungguh ini lebih gila, melihat dari jauh saja sudah bergidik ngeri apalagi di atas sana. Ya,
hati kecilku berkata demikian, tetapi gengsiku lebih tinggi dibanding rasa takut yang menyelimuti diriku.

"Kau takut?" Tanyanya, singkat memang tapi itu cukup menyindir, sambil menunjukkan smirknya.

"Ayo.. akan ku buktikan kalau aku tidak takut."

"Deal?"

Ia mengulurkan tangannya, dan ku balas uluran tangannya itu penuh keyakinan, hhmm tidak begitu yakin sesungguhnya. Demi pencitraan seorang Hyerim, maka ku sanggupi.

"Let's Go!"

Tanpa izin langsung saja ia memegang erat tanganku paksa, kasar dan jangan seret aku Oppa! Aku bukan kopermu 😝😭.

"Ish genggaman mu kuat sekali! Sakit tanganku jadinya, memar lagi!"

Segera ku lepas genggamannya secara kasar, sang empu otomatis ikut menghentikan laju langkahnya. Matanya menatapku dengan mimik flat.

"Jangan bawel!"

Two words can changes my mood, yeah definitly.

Okay, aku langsung diam dan ia mulai membawaku pergi dengan kembali menarik tanganku.

Kalian mau tahu yang ku rasakan saat menaiki wahana swing itu? Ruh ini seperti ingin meloncat turun ke bawah. Aku bersyukur masih diberi kesempatan bernafas kembali , seluruh tubuhku tegang luar biasa, sementara Yoongi?

Dia juga sebenarnya takut , he just pretending enjoy the game.

Sampai tak terasa kami telah mencoba seluruh permainan , dan berujung dengan kami menaiki bianglala. Bianglala yang cukup besar bagiku, dengan warna warni sinar lampunya.

Pemandangan sore hari begitu indah disini, kerlap-kerlip gemerlapnya kota Seoul dengan bangunan-bangunan menjulang tingginya itu nampak jelas dan indah.

"Hyerim-ah."

Panggilannya membuyarkanku yang asyik memandangi sekitar.

"Nde, Oppa?"

"Mendekatlah.."

Ku turuti permintaanya, menggeserkan tubuhku mendekati dirinya. Tak ku sangka ia ingin membawa badan ini keadalam rengkuhannya. Tangannya melingkar di bahuku, kemudian ku rapatkan diri bersandar pada dada bidangnya itu, degupan deru jantungnya bisa ku rasa.

"Biarkan sebentar saja."

Hangat tubuhnya menjalar keseluruh badanku, seketika memicu sensasi kehangatan yang amat ku nikmati.

Kesunyian tercipta di antara kami, tak satupun bersuara. Yoongi perlahan-lahan mengecup suarai hitamku lembut.

Mata ku terperanjat memandangi wajah putih tampannya. Mataku seperti berkata 'apa?'

"Terimakasih Hyerim, maaf jika tadi aku sedikit menyebalkan membawa mu naik ke ini dan itu, apa kau merasa nyaman bersama denganku seharian?"

"Sangat nyaman , Yaahh meski kau menyebalkan tadi , menyuruhku menaiki giant swing itu, tak apalah over all aku menikmati setiap detik berharga ini, apalagi bersama denganmu Oppa."

"Yes, I'm too mianhae jika aku sering membuatmu sebal.. hm, ada sesuatu yang ingin ku sampaikan padamu."

"Apa?"

"Hye jika aku menemukan kekasih apa kau merasa bahagia atau sebaliknya?"

Sebenarnya maksud pertanyaan ini apa?

"Apa kau sudah menemukannya, tentu saja aku bahagia jika kau memilikinya. Bagaimana tanggapan dia padamu?"

Aku begitu excited saat dia bilang telah menemukan tambatan hati.

"Sudah, tetapi.. "

𝐢 𝐥𝐨𝐯𝐞 𝐲𝐨𝐮 | 𝑴.𝒚𝒈 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang