45 - The Case Starts

672 76 0
                                    

Don not forget to give your votes and comments! I appriciate all of you!



🎹🎹🎹

Suasana tampak hening di meja makan. Hanya ada suara sumpit dan mangkuk yang saling beradu.

Hyerim tidak bersuara sama sekali begitupun dengan Yoongi.
Mereka berdua menikmati menu sarapan masing - masing.

Aneh, batin Yoongi.

Padahal , tigaHyenit yang lalu Hyerim banyak bicara. Mengapa malah diam sekarang?

Yoongi menerka kalau Hyerim ini termasuk tipikal labil soal suasana hati. Hm, atau memang wanita itu sendiri yang sebenarnya sulit dimengerti?

Entahlah, Yoongi tidak ingin memikirkannya lebih lanjut, ini masih pagi.

"Hyerim!"
Panggil Yoongi dengan mulut masih menguyah.

Look at his fluffy face!

Dia bahkan seperti imut sekarang dengan pipi menggembung akibat makanan yang memenuhi rongga mulutnya.

Dalam hati, Hyerim hanya bisa bersabar. Pria di depannya sudah menginjak akhir dua puluhan tetapi masih begitu.

Kekanak-kanakan!

Masih kondisi setengah kesal ia mencoba menahannya.

"Telan dahulu, jangan langsung berbicara, Min Yoongi - ssi."

Sahutnya santai sembari meletakkan segelas susu yang baru saja ia minum. Cih, begitu saja harus diberitahu.

Tahan Hyerim ini ujian. Sedari tadi ia ingin sekali mengeluarkan hujatan.

'Tidak, tidak!'

'Kaukan mencintainya, masa iya bercakap kasar dengan calon suami.'

'Apa suami? Benarkah aku mengatakan begitu? Anggap saja hanya kekhilafanku akibat terlalu banyak masalah.'

Pemilik mata nan teduh itu menurut.
Glup! Susah payah Yoongi menelannya. Ia tidak bisa lebih lama menunggu. Dia harus segera bertanya. Ya, selagi gadis itu di depannya.

"Ada apa denganmu?" Akhirnya. Yoongi bertanya dengan wajah curiga sekaligus cemas.

"Aku?" Ulang Hyerim sambil menunjuk kepada diri sendiri.

"Tidak ada." Balasnya singkat dengan raut datar.

Alis Yoongi dibuat naik atas jawaban Hyerim. Benarkah?

'Apa ini? Hanya berucap tidak ada?' Batin Yoongi heran. Ia masih tak puas dengan jawaban Hyerim.

"Sungguh. Tidak ada apa - apa. Hanya bingung untuk mengatakan sesuatu." Ia memilih untuk tak beralih menghadap wajah Yoongi.

"Baru kali ini kau begitu. Pasti kau memikirkanku jadinya bingung untuk berbicara, ya?" Tebak Yoongi asal.

"Cih, siapa juga yang memikirkan manusia menyebalkan serta mesum sepertimu?"

Cibir gadis pemilik marga Yoon tersebut. Bisa muntah ia mendengar roman picisan Yoongi yang setengah matang itu. Dia sama sekali tidak cocok merayu wanita.

"Tolong turunkan tingkat kepercayaan dirimu."

"Sebelum sumpitku mendarat tepat di dahimu."

Yoongi hanya mendengus.
Dasar wanita menyebalkan. Senang sekali mengancam.

Dia pikir itu lucu? Tidak sama sekali bagi seorang Min Yoongi.

"Aw, aku takut. Maafkan aku nona Yoon Hye--"

"Yoongi-ya sebenernya ada yang harus kukatakan padamu." Akhirnya Hyerim kalah pada pertahannya kali ini.

Yoongi hanya membalas dengan tatapan tanpa berkedip.

'Ada apalagi ini?'

"Aku ada rapat sekitar satu jam lagi."

"Lalu, kau ingin kuizinkan?"

Hyerim mengangguk mantap.

"Dengan siapa?"

"Tentu saja dengan kustomer di perusahaan. Presdir Jung baru saja menghubungiku via pesan singkat. Ia ingin aku hadir."

"Dia bilang yang akan hadir di dalam rapat hari ini adalah orang yang akan menjalin hubungan bisnis dengan perusahaan tempatku bekerja."

Yoongi tampak berpikir sejenak.

"Baiklah."

"Maksudmu?"

"Kau boleh pergi nanti. Ingat Hyerim, jika ada sesuatu yang terjadi padamu segera hubungi aku."

"Pasti."

"Bagus kalau kau mengerti."

Satu jam telah belalu, kini Hyerim telah berada di kantornya.

"Selamat Pagi, Nona Yoon!" Sapa salah satu pegawai di sana.

"Selamat pagi!" Balasnya dengan senyuman cerah.

Kakinya terus melangkah hingga sebuah suara menghentikannya. Begitu familier.

"Halo,nona Yoon! Lama tidak melihat parasmu!"

"Kau pasti akan senang dengan rapat kali ini, karena aku akan di sana. Semoga harimu indah mantan Min Yoongi."

Hyerim mengepalkan jemari-jemarinya kuat saat menyadari siapa orang itu.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
See you on next chapter!

𝐢 𝐥𝐨𝐯𝐞 𝐲𝐨𝐮 | 𝑴.𝒚𝒈 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang