43 - Aku Untukmu

721 84 7
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hyerim pun menjatuhkan diri ke dalam dekapanku.
Menyandarkan segala kegusaran hatinya di sana.

Tanganku tidak tinggal diam. Ikut serta mengusap surai kehitamannya. Bersuara sembari mengatakan bahwa dia akan baik - baik saja.

"Hyerim-ah..."

Suaraku begetar.

Begitupun deru hatiku.

Sama-sama menyenandungkan kekhawatiran.
Mengapa hari ini tampak memilukan?

Aku sendiri tak bisa menampik lalu mengatakan bahwa seorang Min Yoongi dalam keadaan tanpa beban maupun gangguan.

"Kau tidak perlu khawatir."

Cih, bohong sekali.

Padahal aku cemas setengah mati.Tidak ada seorang pria yang ingin kekasihnya pergi.

Entah apapun alasannya kelak.

Aku tidak akan bisa mengampuni diriku sendiri jika suatu masa telah tiba lalu menarikmu meninggalkanku seorang.

Hyerim , kau adalah bagian hidupku.
Aku tidak bisa hidup tanpa dekapan dan tuntunanmu.

Bukan hanya itu saja.

Di mataku, keberadaanmu adalah euforia.
Ketiadaanmu adalah awal kematianku.

Tahukah kau, Min Hyerim.

Jikalau napas dan tiap helaan ini melantunkan namamu.

Berlebihan mungkin di mata mereka yang tak tahu bagaimana perasaanku.

Perasaan yang telah kusembunyikan bertahun - tahun.

Di saat balita aku mulai menyukaimu.
Perasaan yang kupikir hanya permainan belaka. Mana mungkin mencintaimu secepat itu?
Apalagi aku masih kecil serta tak tahu apapun mengenai cinta.

Lagi waktu terus berjalan hingga di bangku sekolah menengah atas aku semakin tamak.

Semakin kudekat denganmu semakin kuingin mengklaimmu.

Semakin kumenyayangimu.
Semakin kuingin menjadikanmu cinta pertama dan terakhirku.

Lalu dengan rasa bahagia memberitahu kepada seluruh khalayak bahwa kau milikku.

Namun, impianku kandas.
Ia terlebih dahulu mengambil alih.

Ya, lelaki sial itu.

Aku membencinya Hyerim-ah.

Sampai hari ini tak bisa pudar.

Tubuhku membeku saat ia menyatakan cinta padamu.
Timbul rasa untuk mengakhiri hidup.

Apatah gunanya kuberjuang jika akhirnya sia-sia. Sampai ia menyisakan kepingan hati yang hancur bersama sia-sisa air mata.

Air mata yang tak kuasa mengering meski berkali kucoba menghapusnya.

Tidak!

𝐢 𝐥𝐨𝐯𝐞 𝐲𝐨𝐮 | 𝑴.𝒚𝒈 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang