46 - Suprised

699 80 2
                                    

*Mohon siapkan tisu sebelumnya*























































The storm for this story is coming ;)








Jangan lupa memberi voting dan komentar! 😍🤗






















Selamat Membaca


[Author's POV]

Yoongi sedari tadi tidak bisa tenang. Pikirannya terus tertuju pada Hyerim.

Gadis yang sejak kecil telah menaklukan hatinya.

Dia, umpama kupu - kupu yang menaburkan butiran nektar di oongi.

Ia telah berjanji untuk terus senantiasa di dekat sang gadis. Namun, yang terjadi malah sebaliknya.

Yoongi merasa bodoh telah mengizinkan Hyerim pergi hanya karena rapat pekerjaan. Seharusnya dia sadar bahwa ini merupakan celah berbahaya.

"ARGH... SIAL!"

Erangnya dipenuhi luapan emosi yang sudah memuncak.
Ya, semestinya ia ada di sana , menemani calon istrinya.

Seandainya ia tidak mengangguk saja di meja makan setelah memdengar penuturan Hyerim.

Jika saja ia lekas mengatakan tidak kepada wanita bermarga Yoon itu.
Semua akan berjalan baik - baik saja sekarang.

Coba tadi ia menarik lengan Hyerim untuk pergi ke perusahaan desain fesyen ternama di Korea itu bersama - sama.

Pastinya , ia takkan secemas bahkan berubah layaknya orang tak waras saat ini.

Yoongi hanya bisa mengerang frustrasi sembari menarik rambutnya kesal di kondisi runyam begini.

Berkali - kali sudah ia merutuki dirinya bodoh. Benar - benar sangat ceroboh! Kalau terjadi apa - apa pada gadis itu bagaimana?!

Apa yang akan ia lakukan dan katakan di depan kedua orang tua Hyerim nanti ?

Kalau - kalau anak mereka kemudian mengalami hal tidak menyenangkan hanya karena kesalahan kecil Yoongi.

Tidak!

Ini bukan masalah kecil tetapi besar!

Dengan permasalahan ini saja cukup membuktikan bahwa Yoongi tak becus menjadi pasangan hidup Hyerim.

Ia bisa dicoret dari daftar kelurga Hyerim beserta keluarganya sendiri. Yoongi tak boleh membiarkan semua ini terjadi.
Ya, dia harus segera menuju ke sana!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Le..lepaskan.."

Hyerim harus menahan rasa sakit ketika pria di depannya dengan kasar mengikat tali di sekujur tubuhnya.

"Diamlah, nona Kim - ku." Lebih terdengar seperti suara bisikan namun menyuratkan desahan sensual di akhir.

"Kau akan baik - baik saja bersamaku."

Bahkan ia tanpa merasa berdosa mengucapkan kalimat demi kalimat itu.
Ingin rasanya Hyerim melemparkan sepatunya ke arah mulut tak tahu diri tersebut.

Di telinga Taehyung, Hyerim sangatlah berisik. Ia sudah lelah mendengarnya. Tidak kehabisan akal sebuah ide tercetus di kepalanya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

𝐢 𝐥𝐨𝐯𝐞 𝐲𝐨𝐮 | 𝑴.𝒚𝒈 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang