T : Aku Hanya Ingin Menolong Seorang Bandit yang Sedang Sakit

3K 126 0
                                    


          Evelyn baru bangun dari tidur siangnya, lalu ia segera bergegas untuk mandi. Ia menyiapkan air sendirian, apa-apa sendirian, biasanya para pelayan yang menyiapkan mandi atau hidangan makanan. Kini ia melakukan segalanya sendirian. Awalnya memang tidak nyaman tapi lama kelamaan ia mulai terbiasa.

          Setelah membersihkan badannya, Evelyn bergegas ke kamar Nessie. Terkadang ia tersesat di ruangan itu. Akhirnya ia mendapati Nessie berada di pantri. Sepertinya ia tengah membuat sesuatu.

          Evelyn berjalan mendekat ke arah pantri. "Kau sedang apa?"

          "Ah, ternyata kau, Eve. Aku sedang membuat bubur untuk Arthur."

          "Bagaimana kalau aku yang mengantar bubur itu ke kamar Arthur?"

          Nessie mengangguk. Setelah bubur jadi, Evelyn membawanya ke kamar Arthur. Di depan pintu kamar Arthur, ia bertemu lagi dengan dua penjaga menyebalkan itu.

          "Mau apa lagi kau?"

          "Apa kau tidak lihat? Aku ingin mengantarkan bubur untuk Arthur." Evelyn menatap sengit kedua penjaga itu.

          "Baiklah."

          Kedua penjaga itu memberi jalan Evelyn untuk masuk. Setelah masuk, Evelyn melihat Arthur yang masih meringkuk dengan selimut berlapisnya sambil bergumam dingin dengan bibir yang bergetar. Evelyn berdehem keras, membuat Arthur membuka matanya dan menoleh ke arah Evelyn.

          "Aku membawakan bubur untukmu. Buatan Nessie."

          "A-aku sedang tidak nafsu ma-makan."

          "Ayolah, kau harus makan. Mana ada penjahat sakit? Penjahat itu tahan banting. Kau harus cepat sembuh."

          "Hei, pe-penjahat juga ma-manusia."

          Evelyn terkekeh. Gadis itu berjalan mendekati ranjang Arthur. Ia meletakkan buburnya di atas nakas.

          "Aku letakkan disini, jangan lupa dimakan. Oh iya, aku ingin meminta ijin untuk pergi ke apartemen tetangga. Aku diundang makan malam disana."

          Arthur yang mendengar ucapan Evelyn langsung terduduk. Ia menatap tajam Evelyn dengan wajah pucatnya.

          "Siapa namanya?"

          "Namanya Gerry. Tenang saja, aku tidak akan kabur darimu."

          Arthur terkejut. Namanya seperti tidak asing di telinganya. Ia tidak bisa berpikir jika sedang sakit begini.

          "Temani aku disini. Kau tidak boleh pergi."

          Kedua alis Evelyn bertautan. "Memangnya kenapa?"

          "Nessie akan pergi. Temani aku disini."

          Evelyn tertegun. Arthur mengambil ponselnya, mengetik sesuatu. Kemudian pria itu meletakkan ponselnya di nakas, dan kembali berbaring.

          "Kau sudah minum obat?"

          Arthur hanya menganggukkan kepalanya. Evelyn pun duduk di tepi ranjang yang ditempati Arthur. Ia menyentuh dahi Arthur.

          "Kau masih panas. Harusnya panasnya turun setelah kau meminum obatnya. Kau juga berkeringat. Seharusnya kau tidak memakai selimut."

          Evelyn membuka selimut Arthur. Pria itu hanya menurut, tidak banyak bicara. Setelah membuka semua lapisan selimut tebal itu, Evelyn menelan ludahnya susah payah.

ABDUCT LOVINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang