3 - MBAKYU GEUDEBLEH ANAK PEJABAT

30 4 4
                                    

Marak amat ya.Soal anak pejabat yang ke luar negeri dijemput KBRI.
Renal Kasali sampai ikut ikutan nulis.Aku malah melayang ke ingatan 1994 saat pertama kali ke luar negeri hanya bertiga.Tiga mahasiswa culun ke Switzerland ikut IFSA International Forestry Student Symposium.
Naik pesawat pertama seumur hidup.Turun dari pesawat bawa pulang earphone pesawat.Dengan harapan bisa dipakai saat dengar walkman.Haha...bodoh banget tapi beneran aku bawa tuh earphone.Maaf ya Garuda....kenang Mbakyu Geudebleh.
Saat berada di skyline pegunungan Alpen ketinggian ratusan meter, aku mlongo, takjub.Nggak nyangka ada kereta gantung bawahnya gunung ada es dan salju salju gitu.Penglihatan kasat mata pertama lihat salju bukan di kulkas.Tapi di puncak Alpen nan terkenal itu.Mlongo muneh...
Selesai symposium, dengan modal nomor telepon KBRI Bonn wah mahasiswi UGM ini dijemput dengan VW Kodok KBRI.Minap di rumah pejabat kedutaan di Bonn.Pertama kali lagi naik mobil pakai selt belt.Kebiasaan naik bis angkot di Yogya ngga pernah pakai tali pengaman.

Takjub juga karena tahun segitu ada mesin cuci piring.Piring kotor dimasuķkan sebuah kotak lalu akan mencuci sendiri eh keluar keluar bersih deh itu piring.Itu Switzerland di tahun 1994.

Pulang dari sono banyak bawa Tobleron si coklat mahal dari negara aslinya.Itu juga pertama kalinya makan coklat termahal yang nggak pernah bisa dibeli oleh kocek seorang mahasiswi ndeso kayak aku.

Aku mau bilang bahwa penjemputan dari KBRI itu justru berharga banget buat para mahasiswa yang ngga punya koneksi apa apa karena kami bukan siapa siapa.
Tetapi penjemputan KBRI yang menyambut kami dengan hangat bahkan bisa bermalam di rumah dinas mereka.Itu pengalaman melekat dan melengket tak terlupakan bahwa kami punya orang Indonesia kuat di KBRI yang siap melindungi saat kami di luar negeri.

Mbakyu GeudeblehTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang