Mangrove tipis di lokasi ini.Mercusuar yang menjulang ciri pulau ini.Sepi senyap seperti tak berpenghuni.
Namanya Pulau Maitem Pesawaran.Pantainya berpasir putih jernih. Mbakyu Geudebleh bersama Kura Chan menyusur pantai sambil membawa karung plastik.
Karung ini bukan sembarang karung.Karung ini berjasa mengangkut sampah sampah plastik yang dijumpai di sepanjang garis pantai.
Memang apapun kalau pertama kali lihat, semua serasa indah.Lama lama...bisa bosan, terbiasa atau bahkan takut.
Kegiatan yang digagas Persaki*Himasylva*CCA itu buat rute susur pantainya lumayan.
"Bunda...adek takut...kok cuma kita berdua ngga ada orang di belakang kita" senyap sekali suasana pulau ini.
Akhirnya Mbakyu Geu naik dari kedalaman air uselututnya.Pindah ke jalan setapak yang juga sunyi.
"Mana kakak kakak mahasiswa Bunda...Adek taaaakuuut..." keluh Kura Chan dan Mbakyu Geu terus berjalan bersamanya.
"Baju Cca ini Adek pakai yaaa...agar alang alangnya nggak kena badan" Mbakyu Geu melepas baju yang dipakainya.
Sttttt....bukan telanjang berjalan tanpa baju...tapi telanjang kaki....dan double baju.
Kura chan sudah kelelahan di jalan susur pantai itu menuju lokasi tanam mangrove.
"Bun...hutannya kayak mau ke kuburan Nenek ya Bun" terus saja celoteh takut keluar dari bibir mungil itu.
Mbakyu Geu memang tertinggal jauh di belakang.Gaya berjalan mentok rimba embat embit itu akhirnya mengantarkan ke lokasi tanam mangrove.
"Sini....seedlingnya...aku tanam" Mbakyu Geu...mulai memasukkan tanaman mangrove kecil itu pada lubang yang dibuat Himasylva, sambil duduk ndeprok di air laut nan keruh itu.Pertanda lelah?bukkkan...pertanda tak kuat lagi? bukkkaannn juga.Mbakyu Geu memang sedang tidak bisa membungkuk walau hanya sedikit. Low back pain...tak surutkan niat menanam mangrove di hari peringatan air sedunia itu.
"Tahu ngga rasanya saat ndeprok begini??"
"Hemmm...nyamannya pulau ini...serasa sudah ingin tidur di hamparan air laut ini".
"Namanya Pulau Maitem.Pulau ini bagian dari 450 pulau pulau kecil di Lampung".
"Gaya mentok rimbapun asalkan niat berjalan...akhirnya sampai jua ke tujuan" mbatin Mbakyu Geu haru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mbakyu Geudebleh
Non-FictionGede.Ayu.Kadang kala ableh (rada oon yang keren). Kisah yang ditulis untuk merekam jejak perjuangan kecil seorang anak bangsa yang selesai S3 di Jepang dengan airmata dan mengabdi di dunia nyata. Celoteh dan cerewetnya banyak hikmah. Aktif di pramuk...