14 - MBAKYU GEUDEBLEH HADIAH KECIL

2 1 0
                                    

Alangkah banyaknya kegiatan di luar sana melintas silih berganti.
Layaknya penonton tv yang acaranya sangat diminati. Melotot mata Mbakyu Geudebleh sambil badan drumnya menggeliat senang.
Kemarin melintas acara Hut Bakti Rimbawan di Dinas Kehutanan Provinsi melalui info wa. Banyak gambar nasi tumpeng enak, gula semut, bakso udang, bandeng rolade, abon ikan.wuih...wuih...mak glek air liur Mbakyu Geudebleh. Melayang ingatannya beberapa tahun lalu, dengan suami dan dua anaknya dan pasukan bulu tangkis yang berjaya.Ikut meramaikan hut itu di tempat yang sama.
Anak anak bergembira semua.Kalah lomba makan kerupuk tetapi dapat hadiah bingkisan banyak dari kantor.
Kakak berulang tahun di bulan Maret, dapat uang cash seratus ribu dari Kepala Dinas.
Pulang pulang hut rimbawan membawa banyak hadiah kecil kecil yang membekas dihati anak anak karena Pak Kadisnya sangat baik.
"Mama...rindu juga ya ke dishut...kayak dulu...jalan sehat...rebutan makanan jajan pasar" kenang Kakak Sapi.Itu nama kerennya kakak bukan karena Mbakyu Geu ahli satwa liar maka si kakak bernama Sapi.
Ah itu kebetulan aja...
"Bundaaa...ada lomba anak anak lagi nggak?ntar adek dapat handuk, kotak pensil, kuweh..."sambung adek yang panggilannya Ade Kura.
Lagi lagi bukan sengaja karena Mbakyu Geu ahli satwa liar.
Nama anak anak itu nama yang indah dan penuh makna doa kok...
Apalagi nama suamiku, batin Mbakyu Geu...Amung Sakti Mandraguna...
Keren abis maknanya....hemmmm.
Ada saatnya kita menjadi pemain.Rupanya juga ada saatnya kita menjadi penonton.
"Kalau aku sekarang, sebenarnya masih harus jadi pemain, tetapi nyatanya sekarang sedang jadi penonton" mbatin Mbakyu Geu.
Tuhan itu punya banyak cara menunjukkan kuasanya.Kadang kita dipasang sebagai pemeran utama, pemeran pembantu, pemeran pengganti atau penonton adegan.
Mensyukuri berat drumbandnya sehingga mengantarkan Mbakyu Geudebleh istirahat dan berperan sebagai penonton adegan rupanya bagian skenario yang harus dilakoni.
"Tenang wae Geu...ndang mari..."mbatin Mbakyu Geudebleh tersenyum manis, semanis gula semut hasil hutan bukan kayu nya.

Mbakyu GeudeblehTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang