2 - MBAKYU GEUDEBLEH BANGKIT LAGI

52 7 1
                                    

Waktu terus berjalan.Tak terasa mbakyu geudebleh telah pulkam dari Jepang tujuh tahun yang lalu.
Pulang ke tanah air Indonesia untuk membangun negeri dengan modal ikhlas bakti bina bangsa berbudibawa laksana.
Teguran untuk melanjutkan kisah yang sempat tayang di milist group Jepang tentang cerita harian mbakyu geudebleh.
"Ayo mbakyu...saya kangen ceritamu" sapa Lili dari Canbera Australia.
Terlalu banyak cerita yang terlewat diceritakan.Tak apalah.
Pengabdian demi pengabdian terus bergulir.
Mas Amung Sakti Mandraguna senantiasa setia bersama Mbakyu Geudebleh.Hari ini kesaktiannya diuji dengan amanah baru di Kehutanan Provinsi Lampung.
"Omedetou Gozaimasu Mas Amung njiih..."
Usai pelantikan di Balai Keratun langsung lanjut ke Lampung Timur.
Hari selanjutnya ada kegiatan Chemistry Care Unila berupa bantuan pengobatan gratis oleh mhs mhsi Mipa dan Kedokteran pada masyarakat desa.

Bansos tahun keempat dilakukan oleh Kimia Mipa ke 30 siswa Sman 1 Pasir Sakti dan 40 masyarakat desa dalam bentuk sembako.
"Bagaimana sembako bisa dikumpulkan?" tanya Mbakyu Geudebleh.
"Setiap mahasiswa Mipa Kimia wajib bawa beras 1.5 kg.250 ml minyak goreng.satu kaleng susu.satu kaleng sarden" jawab anggota himaki.
"Dosen jurusan 9 orang, laboran 6 orang, mahasiswa 70 orang, siswa sman 1 sebanyak 70 orang, guru sman 1 sebanyak 30 orang diterjunkan ke bansos. 20 guru dan laboran serta dosen dosen Unila bersama 21 kelas aktif di sekolah saling berbagi ilmu.

Para dosen melakukan pengabdian pada masyarakat dikoordinir oleh jurusan di lokasi pesisir pasir sakti lampung timur" papar kajurnya.
"Kegiatan hima dipadu dengan pengabdian dosen dikemas cantik berkoordinasi dengan puslitbang pesisir dan kelautan unila...cantik juga..."batin mbakyu geudebleh.

"Cantik lagi kalau seluruh mahasiswa unila yang berjumlah 28.000 mahasiswa digiring bersama untuk bansos sejenis ini.Weleh...weleh...jadi kegiatan tahunan saja...pasti cantik juga" kebanyakan mbatin membuat tubuh mbakyu semakin geude aje.
"Eksen geh eksen..." maksudnya action.
"Banyak umur banyak dirasa.Banyak jalan banyak dilihat" pepatah orang Sumatera asupan pertama pada Mas Amung sesaat dari pelantikan disampaikan kadisnya.
Mbatin lagi si mbakyu geudebleh...
"Benar juga...bisa tambah sakti dengan menjalankan pepatah itu".
"Jadilah orang biasa dengan karya yang luar biasa" pepatah dari rektor nya mbakyu geudebleh...
"Benar juga ...biaso biaso bae...tapi terus berkaryo" mbatin mbakyu geudebleh.
"Eksen lah...mbakyu...jangan mbatin terus...agar tubuhmu bisa langsingan.Jalanmu ngga keberatan seperti robot begitu" suara lain mengingatkan mbakyu geudebleh yang sudah mulai membayangkan sruit lampung dan pindang patin siang siang begini.

Mbakyu GeudeblehTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang