[8] myg ➡ Suga's Quality Time

1.1K 89 4
                                    

[EDITED ✔]

----

Aku menghela nafas panjang. Rasanya tulangku hampir terlepas dari tempatnya. Bagaimana tidak?

Dari tadi pagi anakku, Min Sseul, terus saja menangis. Saat aku ingin menggendongnya, dia terus saja menendang perutku. Kadang tangisnya mereda setelah itu dia berlarian mengelilingi rumah sambil mengajak anjing kami, Holy untuk bermain.

Hiperaktif, bukan? Tentu, kini usianya menginjak 4 tahun, masa dimana anak sedang sangat aktif.

Dan sekarang?

"Huuaa... e—omma~" Ucapnya sambil terisak.

Astaga, baru sebentar aku berbaring di sofa ini.

Segeraku temui dia sebelum tangisnya makin membesar, dengan langkah yang sengaja kupercepat akhirnya aku menemukannya di halaman belakang rumah, duduk di depan meja pesta minum teh yang baru dibelikan Yoongi minggu lalu, tangannya memeluk erat boneka shooky yang menurutku sama sekali tidak menggemaskan itu.

"Kenapa, Sseul?" Tanyaku tapi dibalas tangisan dari Sseul.

Dengan pelan, aku pun mengusap pipinya yang chubby itu sembari ku kecup pipinya. Ah, akhirnya tangisannya mereda. Terimakasih padaku karena memiliki sisi peka yang tinggi.

"Kau kenapa, hm?" Tanyaku sambil mengelus rambutnya yang terurai.
Aku menatap wajah putri Min ini, menunggu balasannya. Namun nihil, dia enggan membuka mulutnya membuatku harus menebaknya sendiri.

"Apa kau lapar?" Tanyaku dan dibalas gelengan lemah dari Sseul.

"Apa kau lelah? Kau ingin tidur?" Tanyaku lagi, dan dibalas gelengan dari Sseul.

"Kau ingin minum susu? Atau Holy nakal padamu, ya?" Tanyaku lagi.

Aku pun terdiam, mencari pertanyaan yang ingin kuutarakan padanya.

"Hmm, apa kau——"


"Sseul rindu appa. "

DEG!

Seketika dadaku terasa sakit, aku yakin pada akhirnya Sseul akan melontarkan perkataan ini. Dan ini saatnya.

Aku membelai rambutnya, rasanya aku juga kasihan pada Sseul. Yoongi, ayahnya dan suamiku juga sangat jarang pulang. Album, lagu, musik dan Comeback selanjutnya menahan dia untuk bekerja lebih lama dan mengikis waktunya untuk bersama kami.

Ah, kadang Yoongi pulang ke rumah. Namun dia datang saat Sseul telah tertidur pulas dan pergi bekerja sebelum Sseul bangun.

"Apa appa sesibuk itu, eomma?" Tanyanya lagi dan aku hanya bisa terdiam mengelus rambut hitamnya.

"Padahal Sseul inginnn sekali main pesta minum teh bersama appa seperti teman-teman Sseul yang lain. Sseul mau tidur sambil peluk appa, Sseul mau nonton princess Sofia sama appa sambil makan kue coklat mirip shooky yang appa buat sampai mukanya cemong-cemong," Sseul menghentikan keluhannya saat irisnya menitikkan air mata, sudut bibirnya sudah menurun membuat aku semakin tidak tega.

"Kenapa appa tidak kerja saja? Kan, Sseul juga bisa main piano, Sseul bisa menyanyikan lagu appa yang keren. Jadi, Sseul bisa bantu appa juga.. Jadi kenapa appa harus jauh-jauh? Kenapa tidak di rumah? Rumah kita 'kan luas, eomma ..." Ujarnya polos.

Aku pun mengelus kepalanya, "Nanti, eomma akan pastikan appa pulang, arraseo? Supaya Sseul bisa bermain dengan appa. " Bujukku agar Sseul tidak menangis lagi.

ARMY's Dream Book | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang