[2] pjm ➡ Pregnant? pt. 2

2.8K 219 12
                                    

[EDITED ✔]

----

Besoknya ...

Entah kenapa aku merasa begitu bahagia hari ini, rasanya aku tengah membuka lembaran kehidupanku yang baru.

Setelah suami pendek ini mengetahui kalau aku hamil, Jimin langsung membawaku check ke dokter kehamilan.

Dan ternyata aku sudah hamil 3 minggu.

Sejak itu juga, Jimin-yang-sibuk pun berubah menjadi Jimin-yang-super-protektif.

Seperti hari ini ...

"YANG, TARUH AJA BANTALNYA NANTI AKU YANG BERESIN! KAMU NGGAK INGAT YA, KATA DOKTER KAMU NGGAK BOLEH ANGKAT YANG BERAT-BERAT!" teriak Jimin yang sedang di dapur membuat telingaku rasanya hampir rusak.

"Tapi ini kan cuma bantal, Jim ... " Ucapku berusaha sabar. Entah kenapa Jimin menjadi seperti ibu mertua sensian di drama Korea. Menyebalkan.

"Nggak boleh. Nanti kita ke supermarket, ya? Beli makanan. Supaya kamu nggak repot-repot belanja lagi." Kata Jimin sambil meletakan segelas susu di meja dan dibalas anggukan malas dariku.

*********

"JIM! APAAN AKU GAK MAU PAKE KURSI RODA! AKU CUMA HAMIL BUKAN CACAT!" teriakku jengkel.

Tahu? Jimin membawa kursi roda entah darimana dia dapat dan dengan alasan "Aku nggak mau kamu terlalu capek."

"Biarin aja sih, yang. Toh, kamu cuma duduk doang ... cerewet banget." Jimin datang dari arah kamar dengan T-shirt putih dan jeans, aroma jeruk yang manis. Aku jadi ingin makan permen jeruk jadinya.

"Pokoknya enggak. Kalo gitu aku tinggal aja." Ucapku mutlak.

"Jangan gitu, dong ... aku nggak ngerti kalo soal belanja." Ucap Jimin lirih.

"Iya deh, tapi nggak usah pake kursi roda, apaan ... Mamah yang udah tua nggak pake kursi roda kok." Ucapku yang dibalas anggukan setuju Jimin.

*********

At supermarket

Setelah tiba di supermarket, Jimin langsung berlari ke tempat-tempat daging gitu.

Aku tidak peduli, aku pergi ke arah yang lain sambil melihat-lihat jajanan.

Lagipula, Jimin bukan anak kecil yang harus selalu dijaga.

********

"SAYANG! SAYANG! KAMU DIMANA IH? JANGAN MAIN PETAK UMPET IH!"

Tahu siapa? Iya, Jimin.

Astaga, apakah dia menangis? Kekeke~

"Di sini, Jim ... "

Dia pun langsung berlari ke arahku.

Wajahnya terlihat khawatir dan takut bak anak kecil yang kehilangan ibunya.

"kamu kemana sih? Aku cariin juga!" Ucap dia jengkel, wajahnya memerah dengan alis yang bertautan, nafasnya tak beraturan seperti baru saja lari marathon dari Busan ke sini.

"Jim ngambek ya? Sini poppo dulu." Ejekku sambil mencubit pipinya gemas.

"Apaan sih?" Ujarnya jengkel sambil pergi ke kasir duluan.

Urus suami aja kayak gini apalagi ngurus anak ...

***********

Setelah belanja, kami pergi ke toko buku. Katanya Jimin mau beli buku tentang kehamilan, sampai-sampai aku berpikir ini yang hamil aku atau Jimin, sih?

Tapi akhirnya, dia malah beli komik. Ya sudahlah, terserah dia saja. Aku sudah terlalu lelah untuk memikirkan kelakuannya.

"Yang, capek ya ... Padahal kita cuma belanja doang. Gimana kamu pas aku tinggal kerja, sendirian. Tapi kamu hebat, yang ... Kamu nggak pernah ngeluh. Aku senang punya istri kayak kamu. "

Blush.

Pipi gue pun memerah mendengar ucapan Jimin yang terdengar sangat manis.

Ugh, ingin rasanya aku mengunyah trotoar karenanya.

"kamu kok diem? Sariawan ya? Ciee,  Melting ... "

Dasar, aku baru saja terbang.

"Hmm, nanti dedek bayi jenis kelaminnya apa ya?" kataku mencoba mengalihkan topik.

"Harus cowok lah. Supaya jadi the next Park Jimin ... " Kata Jimin.

"kayaknya cewek deh, soalnya nanti aku mau bikin kamarnya tema pink."

"Apaan? Ini kamar dedek kita, bukan kamar Jin hyung. Pokoknya cowok. Titik!"

"Kok ngotot sih? Kalau aku mau cewek?"

"ih bomat, kalo aku mau cowok?"

"Cewek!"

"Cowok!"

"Cewek!"

"Cowok!"

"Cewek!"

"Cowok!"

Dan akhirnya, kami bertengkar soal jenis kelamin bayi kami.

Ya Tuhan, tolong berikan kami anak kembar saja!

---•THE END•---

I know this is not very romantic 😂

Authornya gak bisa bikin fluffy romance, karena aku jomblo hehe. Maaf gaess

Di-Vomment ya, yang Vomment nanti aku doain doi kalian bakal nembak kalian besok!

Don't be sider, that's not cool.

XOXO,
Win.

ARMY's Dream Book | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang