[36] pjm ➡ My Kiss

693 56 10
                                    

I love you too much.

----

Suara ketukan pintu terdengar menggema di kediaman Hara. Sang tuan rumah belum membuka pintu, namun Jimin langsung saja melenggang masuk.

Kamar Hara berantakan, seperti biasanya. Namun yang berbeda, biasa Jimin disambut dengan lagu Hip-hop atau rock yang memekik telinga ditambah kekasihnya yang tengah menari heboh kini dia disambut dengan pemandangan yang tak biasa.

Min Hara, adik Yoongi. Dia tak kalah swag dari sang kakak, keras kepala, sama sekali tidak feminim, benci hal-hal menggemaskan, penggemar hip-hop dan rock nomor satu, tidak bisa diam.

Kini Hara tengah berbaring lemah di kasur, dibalut selimut tebal sembari memeluk guling dengan erat.

Ini pemandangan berbeda bagi Jimin selama dia satu tahun menjalin hubungan dengan Hara.

Jimin duduk di tepi kasur Hara, sedikit terkekeh melihat wajah menggemaskan gadis itu. Pipi yang memerah dengan bibir kecil yang mencebik lucu.

Ah, Jimin bisa gila.

Tangan pria itu tidak diam, dia mengelus wajah Hara yang hangat lalu merapikan anak rambut yang tertempel di dahi gadis itu.

Manis.

Namun itu terganggu karena panggilan dari Yoongi.

"Kau sudah sampai di rumah? Jaga Hara baik-baik. Suruh dia minum obat dan makan bubur. Kau sudah beli, 'kan? Jangan melakukan hal aneh dengan adikku! Sekali kau menyentuhnya sembarangan akan kupotong anumu sampai habis!"

Setelah itu panggilan terputus.

Jimin sudah terbiasa dengan Yoongi yang menelpon tanpa mempersilahkan Jimin berbicara dulu.

Melakukan rap dengan lidah berteknologinya lalu memutuskan panggilan sepihak.

Jimin kuat. Jimin sabar.

Dia sudah tahan banting karena bekerja dengan si mulut pedas yang tak punya hati selama tiga tahun, dan berpacaran dengan adiknya.

"Eung, Jimin?"

Jimin meletakan ponselnya saat tersadar Hara bangun; karena terganggu.

"Buat apa kau disini?" Hara bertanya dengan nada ketus, belum lagi mata sipitnya yang melirik tajam ke arah Jimin.

"Kau sakit. Yoongi hyung bilang aku harus menja--"

"Pulang. Aku bukan anak kecil yang perlu dijaga." Hara kini menyembunyikan wajahnya di balik selimut, membuat Jimin menghela nafas sabar.

"Sayang, tapi kau demam. "

"Hanya demam, bukan kanker. Tidak usah berlebihan." Ucap Hara dari balik selimut.

Di titik inilah kesabaran Jimin diuji.

Hara bukan gadis yang bisa luluh hanya karena kata-kata manis dan perbuatan romantis seperti membuat kejutan seperti yang dilakukan Jimin sekarang.

Jimin menyibak sedikit selimut Hara, menyadari kalau Hara tertidur lagi karena gerakan bahu Hara naik turun bersamaan dengan deru nafasnya.

"Dasar gadis ini."

Jimin menggelengkan kepalanya tak percaya.

Aku ingin bertanya, jika kau sakit apa yang kau kenakan?

Palingan sebagian besar kalian akan menjawab sweater, baju lengan panjang atau apapun namanya yang dapat menjaga tubuh dari dingin.

Namun gadis ini berbeda.

ARMY's Dream Book | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang