Mencari Tahu

29.8K 828 42
                                    

Masih terlalu pagi untuk seorang Dimitri Rajiman tiba di kantor. Biasanya Dimitri baru akan tiba di kantor pukul 10. Tapi saat ini waktu menunjukkan masih pukul 7 pagi. 3 jam lebih cepat. Kantor pun masih sepi.

Setelah mencari posisi nyaman di kursi kebesarannya, Dimitri mulai menyalakan laptop. Tangannya bergerak mengetik alamat web internal perusahaan setelah layarnya menyala sempurna. Lalu log in dengan username dan password miliknya.

Dimitri mencari nama Faradiba Sherananda di kolom data karyawan. Ketemu. Muncul data lengkap Fara. Rupanya gadis itu adalah staff financial controller di perusahaannya.

Dimitri tersenyum sumringah setelah berhasil mendapatkan apa yang dicarinya. Setelah gadis itu pergi diam-diam tanpa pamit dari penthousenya kemarin, Dimitri sedikit khawatir. Dimitri takut gadis itu kenapa-kenapa di jalan. Apalagi dia mengenakan gaun yang terbuka.

Gadis itu pasti shock dengan kejadian semalam. Mabuk parah. Lalu tertidur di pulas dalam pelukan atasannya. Dalam hati Dimitri bertanya-tanya siapa yang sudah membuat gadis itu mabuk hingga kepayahan.

*****

Hari Senin harusnya menjadi awal yang baik dan penuh semangat untuk memulai kerja. Mengingat dalam hitungan bulan, bonus tahunan akan muncul dalam rekening.

Tapi hari ini tidak berlaku untuk Fara. Hatinya was-was sepanjang perjalanan menuju kantor. Dalam hati Fara berharap tidak akan bertemu bossnya itu pagi ini. Tidak siang. Tidak juga sore. Dan kalau perlu sampai dia pensiun dari Raji Grup.

Fara berjalan cepat menuju kubikelnya setelah keluar dari lift. Ghea yang juga baru keluar dari pintu lift sebelah melihat gelagat aneh Fara. Gadis itu menepuk pelan punggung Fara yang berjalan terlampau cepat. Fara sontak kaget dan menoleh.

"Kampret. Ngagetin ajah sih Ghe!"

"Habis kamu, jalan cepet banget. Kayak dikejar maling ajah. Kenapa takut ya ketemu boss?"

Ghea rupanya sudah berpindah jalan ke sisi kanan Fara.

"Ghea diem deh!" Fara membekap mulut Ghea. "Kalo ngomong jangan keras-keras nanti kedengaran orang-orang tau." cibir Fara kesal.

"Iya deh iya." sahut Ghea saat tangan Fara sudah hilang dari mulutnya.

"Pokoknya Ghea. Sampe ada gosip aneh-aneh, berarti kamu yang nyebar. Dan aku bakal langsung resign."

"Ih nganceman!"

Fara menaruh tasnya di meja, setelah sampai di kubikelnya. Badannya berbalik menghadap meja Ghea yang terletak di belakangnya. "Mau kopi nggak Ghe? Aku mau ke pantry bikin kopi."

"Boleh deh. Gulanya 2 sendok ajah ya. Tumben baik.."

"Ini tuh kopi tutup mulut namanya."

Ghea langsung mencibir.

*****

Dimitri merenggakan tangannya. Ditengah-tengah keasikannya memperhatikan data diri Fara, dia menguap. Bangun terlalu pagi dan buru-buru berangkat ke kantor menyebabkan dirinya lupa minum kopi di rumah tadi.

Pria itu bangkit berdiri dari kursinya dan berjalan santai menuju pantry. Beberapa pegawai menyapa Dimitri yang berpas-pasan dengannya di sepanjang lorong kantor, mengucapkan selamat pagi. Sebagian besar bertanya-tanya ada gerangan apa yang membuat seorang Dimitri Rajiman sudah nongol di kantor jam segini.

Rupanya doa yang dirapal Fara sedari subuh tidak terdengar oleh malaikat surga. Buktinya pagi ini Fara bertemu muka dengan Dimitri.

Fara yang sedang mengaduk kopi tidak menyadari ada tubuh tingggi menjulang di belakangnya sedang asik memperhatikan Fara.

Oh My BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang