Gadis Kancil

26.8K 837 23
                                    

Dimitri duduk di sofa dengan televisi yang menyala dihadapannya. Tapi pria itu tidak konsentrasi dengan channel HBO didepan matanya.

Dimitri malah asik senyum-senyum sendiri memikirkan pertemuannya dengan si gadis kancil. Begitulah Dimitri memberinya julukan. Bagaimana tidak, 2x mereka bertemu gadis itu langsung kabur dari hadapannya.

Sore tadi saat bertemu di lobby kantor, Dimitri juga dibuat bingung, Fara mengaku mules karena bertemu dengannya. Kemudian Fara langsung kabur naik mobil yang tiba-tiba berhenti di depannya. Mobil itu mungkin mobil uber pikir Dimitri. Fara langsung melesat pergi tanpa pamit dengan dirinya.

Hal ini membuat Dimitri semakin penasaran dengan Fara. Padahal Dimitri belum menjelaskan apa yang terjadi malam itu. Namun sepertinya Fara telah salah paham dengan perkataan Dimitri tadi padi. Tapi Dimitri menikmati kesalahpahaman Fara padanya. Membuat Dimitri ingin terus menggoda Fara bila bertemu lagi.

******

Keesokan harinya Dimitri tetap berangkat lebih pagi lagi. Dimitri berharap bisa bertemu lagi dengan si gadis kancil dan melancarkan serangan godaan lagi padanya. Dimitri suka sekali melihat wajah Fara yang bersemu merah.

Sampai di lobby kantor, Dimitri melirik jam tangannya. Masih jam 07.30. Mungkin sebentar lagi gadis kancil akan datang. Dimitri sengaja menunggu di sana, sebelum naik lift ke lantai 4, dimana ruang kantornya berada.

"Pagi pak.." sapa beberapa pegawai pada Dimitri, yang sudah berdiri tak jauh dari lift.

Pandangan mereka seolah-olah--tumben lagi si boss udah nongol jam segini.

"Pagi juga.." jawab Dimitri sekenanya.

"Nggak masuk pak?" tanya salah seorang pegawai yang berusaha menahan pintu lift dengan menekan tombol open. Dia berpikir Dimitri akan ikut naik dengan gerombolannya.

"Kalian duluan aja. Saya masih ada perlu." sahut Dimitri sambil tersenyum.

Pintu lift tertutup.

Mata Dimitri mengawasi beberapa karyawan yang berlalu lalang masuk ke dalam lobby. Diantaranya nampak si gadis kancil ikut masuk, melabuhkan jarinya sebentar di finger print, yang terletak di dekat meja resepsionis. Setelah itu gadis kancil ikut mengantre lift bersama beberapa karyawan.

Dimitri gemas melihat gadis kancil, dia sama sekali tidak merasakan kehadiran Dimitri yang sejak 2 menit lalu berdiri di sampingnya.

"Selamat pagi."

Fara menoleh. Dimitri menatap matanya lekat-lekat, gadis itu langsung gelagapan.

"Eh, selamat pagi pak. Bapak ngapain disini?"

"Antre lift."

"Kalau begitu saya permisi dulu."

Fara hampir saja bergegas kabur lagi, kalau saja tangan Dimitri tidak mencekalnya.

"Kamu mau lewat mana?"

"Saya naik tangga aja."

"Loh kenapa nggak jadi naik lift?"

"Karena saya nggak mau satu lift sama bapak."

"Kenapa begitu?"

Suara Dimitri otomatis naik satu oktaf.

"Pak lepasin tangan saya dulu." pinta Fara dengan wajah memelas.

"Nggak akan. Sampai kamu jelasin kenapa kamu anti banget ketemu saya."

Oh My BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang