"Pergilah"
"Tidak, kau pembunuh!"
"Pergilah!"
"Tidak!!"
Suara tembakan terdengar, Eris melangkahkan kakinya dan melihat bahwa ruangan itu penuh dengan darah, lalu seorang wanita bersimbah darah terbaring dengan gadis kecil bergaun putih menangis sendu.
Suara alarm membuat Eris tersentak, kepalanya berdenyut, antara karena bangun mendadak atau juga karena merasa heran mimpi itu terasa nyata, seolah ia benar-benar ada di dalam mimpi itu
Mengusap keringat dingin yang mengalir sekaligus memijat kepala yang terasa berdenyut pusing, Eris melihat ke arah jam di atas meja yang menunjukkan pukul 02.00 pagi.
Ternyata ia sudah tertidur selama satu jam, lebih mungkin. Tapi yang terpenting dia sudah harus bersiap untuk pergi ke hutan Pinewoods
Wajah datarnya tak menunjukkan ekspresi apapun, namun perasaanya itu tak dapat menangkal bahwa ia memiliki firasat aneh tentang mimpi itu
🎬🎬🎬🎬🎬
Eris menyebutkan tujuannya sambil memberikan tiket bus lalu naik ke dalam, menemukan tempat di dekat jendela membuatnya langsung duduk di sana, beberapa orang yang memperhatikan pakaiannya tak di pedulikan Eris.
Memang pakaian hitam dan celana hitam membuatnya terlihat seperti penjahat. Beruntunglah rambut palsunya yang ia ikat, mata coklat yang sebenarnya adalah soflent di tambah wajah cantiknya, membuat penumpang lain berpikir bahwa seorang penjahat dan teroris tidak mungkin menampakkan identitasnya, apalagi mendapati fakta bahwa ia adalah seorang remaja perempuan.
Setelah lama perjalanan, layar pintu bus akhirnya menampakkan tulisan tempat yang ia tuju.
Eris turun dengan cepat, Lalu berjalan memasuki gedung mewah dengan tulisan ZEUS berukuran besar sambil memakai topi hitamnya.
Seorang penjaga dengan otot yang besar berjaga, ia mengangkat tangan kanannya dengan ekspresi seolah berkata berhenti-di-situ. Wajah garangnya menunjukkan ketidak percayaan kepada Eris, karena yang boleh masuk ke tempat ini hanyalah orang-orang berstandar 'tinggi'.
"Maaf nona, apakah anda memiliki izin?" penjaga itu bertanya sambil menyelidik Eris dari ujung kepala sampai ujung kaki, kata "cantik" adalah yang pertama kali muncul di kepalanya.
Eris tak berkomentar apapun, dia memberikan kartu dengan tulisan VIP kepada penjaga itu.
Penjaga itu mengambil kartu dari Eris, sedikit terkejut melihat tulisan VIP di ujung kartu. Ia beralih menatap ke arah Eris yang menatapnya dengan wajah datar yang terkesan dingin dan membahayakan.
"Silahkan masuk, maaf jika nona terganggu" Penjaga itu lalu membukakan pintu.
Eris melangkahkan kakinya masuk ke dalam, beberapa orang yang berdiri melihatnya lalu kembali ke perbincangan mereka, di tengah-tengah ruangan itu terlihat lapangan dengan bentuk bulat, beberapa orang terlihat mencoba beberapa mobil, setelah itu berbicara dengan pegawai yang berdiri di pinggir lapangan
Seorang pegawai laki-laki dengan kacamata menghampiri Eris, dia menundukkan kepala lalu menyuruh Eris mengikutinya ke lantai atas.
Setelah sampai di lantai tiga mereka keluar dari lift dan berjalan menuju kantor paling ujung, pegawai itu membukakan pintu lalu menunduk mengisyaratkan bahwa Eris sudah di tunggu di dalam.
Seorang laki-laki berjas hitam menghadap sebuah lemari baja dan membelakangi Eris.
"Nick"
Laki-laki yang ternyata bernama Nick itu membalikkan badan lalu tersenyum masam melihat Eris berdiri, mungkin juga melihatnya memasukkan sandi lemari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wings Of Fire
ActionEris, gadis yang terpaksa hidup dengan tiga identitas berbeda, di beri tugas menyelidiki suatu organisasi, di mana organisasi itu bahkan tidak di ketahui nama, tujuan dan dimana tempatnya berada Namun dengan kecerdasannya, Eris berhasil menemukan te...