Chapter 23

652 42 0
                                    

"Siang Tuan Xi." Sapa seorang yang sebenarnya enggan untuk bertemu lagi dengan si pria sibuk yang menghancurkan sebagian masa lalunya.

Tapi mau tidak mau, ia membuat janji untuk bertemu, sekedar meminta penjelasan.

"Oh Sehun-ssi? Siang. Silahkan duduk. Jadi kau yang menghubungiku kemarin malam? Lama tak berjumpa. Apa kabar?" Tanya Tuan Xi ramah walau di telinga Sehun itu terdengar basa – basi.

"Aku sangatlah tidak baik dan bisakah aku langsung pada intinya? Maaf jika aku kurang sopan, tapi.. Sebenarnya apa yang membuatmu sangat menentang hubunganku dengan Luhan? Tidakkah sekarang aku sudah cukup mapan dengan usahaku untuk bisa bersamanya? Tolong jelaskan padaku Tuan." Tanya Sehun tanpa menjedanya sedikitpun dan terselip harap di kalimatnya yang terakhir.

"Haruskah kau menanyakannya? Bukankah kalian sudah tak bersama lagi? Dan kenapa kau kembali ke Korea lagi Oh Sehun?" Tanya Tuan Xi seolah meremehkan pertanyaan yang Sehun ajukan dan terdiam karena Sehun sama sekali tak menggubrisnya.

"Dengar. Pertama.. Kau sama menjengkelkannya dengan orangtuamu. Beruntung mereka sudah tak lagi hidup. Kedua.. Kau memang tak pantas dengan putriku. Tidak dengan hartamu yang berlimpah atau usahamu yang kau lakukan sendiri. Ketiga.. Dia akan menjadi milik orang lain dan dia tak lagi mencintaimu. Paham?" lanjutnya santai.

"Kami bertemu. Tepatnya kemarin... dan aku tahu betul bagaimana caranya menatapku. Dia masih mencintaiku dan aku merasakan hal yang sama akan itu,.Tuan!" Tutur Sehun yakin.

"Ho oh.. Kau terlalu cepat mengambil kesimpulan! Dia membencimu! Dan aku pun juga! Kurasa caraku untuk memisahkan kalian di waktu itu sungguh sangatlah tepat. Kau tahu?" katanya seolah mempermainkan masa lalu yang seharusnya tak lagi diingat.

"Tuan. Aku mencoba sabar untuk perkataanmu mengenai orangtuaku dan aku maklum dengan masalah kalian di masa lalu, tapi apa tak bisakah kau –"

"Luhan membencimu Oh Sehun! Terlebih ketika kau pergi dan musibah kecil menghampirinya. Dia hamil dan kurasa kau tahu itu. Dia menyadari kehamilannya setelah beberapa hari kau menghilang. Aku kecewa dan hancur saat tahu dia tak lagi sempurna dan berada dalam kondisi tidak baik atau dapat dikatakan hampir seperti seorang yang gila. Hanya karna dirimu, heuh. Tapi di sisi lain, aku sangat bersyukur untuk kecerobohan kalian dan juga rencanaku! Kalian berpisah dan aku tak lagi terganggu dengan bayang – bayangmu atau orangtuamu!." Kekeh Tuan Xi pelan, menutupi rasa bersalahnya pada orangtua Sehun yang lebih dulu dibuatnya pergi.

"Aku dengar itu dari Luhan dan aku menyesal mengikuti perintahmu saat itu! Jika saja aku tahu kalau gertakan itu hanyalah rekayasa untuk mengelabuhiku, aku tak akan membuat Luhan menderita!"

"Aku tetap akan melakukan segala cara untuk memisahkan mu dengannya! Berhubung ada seorang yang baik dalam bersandiwara dan memilih untuk melindungi Luhan, dia tidak akan mengecewakanku."

Sehun terdiam tanpa merespon semua yang diucapkan oleh Tuan Xi padanya.

"Kau adalah kesalahan yang dilahirkan dari dosa kedua orang tuamu Oh Sehun! Kau dan ayahmu adalah lelaki yang tak pantas mendapat kebahagiaan! Bagus aku berhasil membuat Luhan keguguran dengan ramuan obat khusus sehingga tak ada lagi bayi yang lahir dari dosa seperti yang kalian perbuat!"

"Kenapa kau tega membunuh anakku?" Tanya Sehun sedih.

"Anak katamu? Heuh hahaha.. Bagus janin itu tak lahir ke dunia ini. Jika iya, mau ditaruh dimana nama baik keluarga ku, Sehun? Tidak seperti keluargamu yang namanya sudah pudar di dunia ini!" Ejek Tuan Xi mencemooh Sehun.

BRAK!!

Sehun memukul meja makan di tempat itu dengan dentuman keras.

Ya kekesalannya sudah pada puncak, "Tuan! Cukup! Aku akan mempertahankan apa yang seharusnya kumiliki sejak dulu. Aku tak peduli dengan dirimu atau nama baikmu! Bagaimanapun caranya, aku akan mendapatkan Luhan kembali dengan atau tanpa restumu! Permisi!"

"Jika kau mencobanya, aku tak akan segan menyakiti perempuan yang sekarang tinggal bersamamu Sehun!" sahut Tuan Xi.

Sehun pikir Luhan tidak seharusnya berasal dari seorang Ayah yang terlihat baik tapi berhati busuk dan tak punya rasa manusiawi.

Sehun tak habis pikir, bisa – bisanya pria itu terus mengungkit kematian kedua orangtuanya di hari dia pergi meninggalkan Luhan dan janin hasil cintanya dengan Luhan.

Sambil berjalan ke suatu tempat, Sehun mencerna perkataan Tuan Xi (tadi) yang menurutnya ganjil, 'Berhubung ada seorang yang baik dalam bersandiwara dan memilih untuk melindungi Luhan'

'Siapa maksudnya?'

'

Sore cerah masih menyelimuti pikirannya dengan hal ganjil juga amarah yang ia rasakan.

Sehun tak akan membiarkan kekasihnya dilukai sama seperti Luhan yang pernah terluka.

Tidak satupun lagi yang akan terluka karena dirinya.

Sehun menyakinkan dirinya untuk kembali mendapatkan hati Luhan dan sebaik mungkin menjaga Baekhyun dengan sayang walau diakhir, Baekhyun lah yang merasakan sakitnya patah hati untuk kedua kali.

.


Langit yang terlihat mulai gelap, membuat Sehun menyempatkan dirinya untukmenunggu seseorang yang pernah menghancurkan hati seseorang yang dia benci.

Dia harus segera menyingkirkan lelaki itu sebelum apa yang dia sayangi direbutkembali.

Believe MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang