#2 Neighbor (1)

3.9K 361 7
                                    

[CHANYEOL'S FAMILY POV]

Terhitung semenjak hari pertama kepindahan kami di komplek perumahan Alaya, kita -atau lebih tepatnya gue- sama sekali belum ada nyapa tetangga. Bukan sepenuhnya sengaja, hari-hari pertama memang disibukkan dengan pindahan barang, jadi menyapa tetangga saat itu bukan menjadi prioritas.

Menurut gue, kenalan sama lingkungan sekitar itu adalah hal yang penting. Meskipun kehidupan di komplek ini terkotak-kotak dengan pembatas rumah, gak menutup kemungkinan kalau kita bakal membutuhkan satu sama lain. Udah cukup berpengalaman, kalo seandainya aja gak ada Kiara, tetangga gue waktu di Bandung, mungkin Eja gak bakal ada digendongan gue saat ini. Kiara nemuin gue dalam keadaan jatuh kesakitan di lantai rumah yg saat itu gak sanggup meraih apapun diatas termasuk handphone. Dia yang bantuin gue sampe nganterin ke RS saat Chanyeol masih di kantor. Kebayang gak kalo gak ada Kiara?

Karna itu, hari ini rencananya gue mau bertamu ke keluarga di seblah rumah. Untuk memulai perkenalan, tadi gue sempetin beli kue tart, ya paling enggak buat buah tangan biar ga datang dengan tangan kosong.

Sambil menggendong Eja dan memastikan pintu rumah udah terkunci, gue jalan ke seblah rumah yang bercat coklat ini.

"Assalamualaikum" ucap gue dan menekan bel yang ada di samping pintu. Gak tau salam gue dijawab apa engga, udah kebiasaan aja.

Beberapa detik gue menunggu sampe akhirnya pintu tersebut terbuka dan, membuat gue tercengang.

"Manda?"

"LOH?? AIRA????"

Percaya atau enggak, yang ada dihadapan gue saat ini adalah Amanda. Amanda itu sohib gue sejak SMA, perkenalan kita dimulai saat OSPEK dan terus berlanjut menjadi teman baik karna kita sebangku. Semenjak sosmed udah trend, kita yang awalnya jarang komunikasi karna beda kota saat kuliah, jadi bertemu kembali di grup Line. Iya, gue tau Amanda sekarang tinggal di Jakarta sama keluarganya, tapi gue ga tau dia tinggal di Alaya juga???

"Jadi lo tetangga yang baru pindahan???" ucap Amanda terbelalak dalam keadaan histeris, mungkin kalo gue lagi ga gendong Eja kita udah peluk-pelukan kali kayak orang gila.

Amanda melirik kantong plastik yang gue bawa, "Buat gue nih??" katanya.

Dia langsung mengambilnya dari pegangan gue, dan mempersilahkan masuk. "Lo kok gak bilang2 sih mau pindah ke Jakartaa"

"Ini nih anak lo, Ra? Sumpah, mirip Papanya banget" dia mencubit-cubit pipi Eja. Eja yang digangguin Amanda sih senyum-senyum, dia kl dicubit gak bakal nangis kayak balita lain. Untuk ukuran anak umur 2 tahun, Eja memiliki kepercayaan diri yang tinggi, yaitu sadar diri ganteng dan imut. Gak heran kan, keturunan Chanyeol soalnya.

"Lo napa pindah dari Bandung?" Amanda ngajak gue duduk di sofa ruang keluarganya. Gue takjub dengan pemandangan rumahnya yang rapi, bersih, dan terdekorasi dengan baik. Yakin deh gue bahagia suaminya sama anaknya, apalagi seingat gue di pinter masak.

"Chanyeol pindah kerja, Man. Gak nyangka ya kita bakal tetanggaan gini, tau gitu gue pinjem sapu halaman sama lo kemarin"

"Hahahaha lo sih gak nengok-nengok ke sebelah. Eh bentar anak gue nangis," Amanda berlari menuju salah satu pintu kamarnya. Dia keluar dengan seorang bayi dalam pelukannya yang sedang menghisap dot.

"Astagaaa anak lo lucu bangettt, Mannn" ucap gue gemes. Eja yang udah gue bebaskan bermain di atas sofa melirik ke arah bayi yang digendong Amanda.

"Haloo, kenalin nama saya Anne tantee" tangan kecil Anne bergerak-gerak, Amanda berbicara seolah-olah meniru suara bayi mungil tersebut.

Dia membiarkan Anne bermain diatas sofa panjang yang gue dudukki, tak lupa Eja yang semenjak tadi udah gue bebasin dari pelukan. Eja dengan senyum emesnya menghampiri Anne, lucu banget interaksi keduanya. Eja yang selalu penasaran dengan anak bayi dibawah usianya, mulai mengelus-elus pipi Anne.

Married Life Days #MLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang