#23 Chanyeol's House : Maldives(1/?)

1.1K 184 22
                                    

"Ra, kaos yang coklat udah masuk gak?"

"Ra, peralatan mandi kok belum ada?"

"Ra, masukin jaket aku yang warna navy ya."

"Ra..."

"Udah sih! Atur sendiri aja isi koper kamu!"

Aira mendengus kesal. Besok pagi mereka akan melakukan perjalanan jauh untuk menghadiri acara nikahannya Suho, teman SMA mereka berdua yang sekarang sudah menjabat sebagai direktur bank swasta. Ga tanggung-tanggung, pernikahan Suho sama Irene, pacarnya semenjak SMA itu akan dilangsungkan di Maldives. Yang diundang tentunya cuma keluarga dan temen-temen dekat si Suho sama Irene nya. Kalo Aira sama Chanyeol sih hitungannya dari pihak Suho, soalnya Irene itu dulu adek kelas dan gak terlalu akrab. Ya sekedar tau aja gitu.

Itusih Aira. Gak tau kalo Chanyeol, kan Chanyeol gak mungkin gak tau geng cewe hitz semasa SMA, apalagi adek kelas yg cantik-cantik, sasarannya dari dulu.

"Yang, kamu kan tau aku paling gak bisa atur-atur beginian... Tiap pulang perjalanan bisnis aja koper aku isinya gulungan baju..." Ucap Chanyeol dengan cemberut terus ngedeket-deket dan nyenderin dagunya diatas kepala Aira.

"Apaan sihhhh," Aira buru-buru mendorong jauh Chanyeol. Orang lagi sibuk meriksa quiz mahasiswa malah diganggu. Dia harus cepet-cepet biar daftar nilai anak-anak ini sudah bisa di input ke excel terus dikirim lewat email ke kampus. Kalo gak, liburannya gak tenang nanti.

"Belom selesai juga?" Aira mengangguk. "Ada yang bisa aku bantu?"

"Kamu nyiapin koper sendiri aja udah sangaaaaaat membantu. Trims." Aira mengenakan kacamata bacanya kembali. Aira itu minus, tapi Chanyeol pernah bilang kalo bagi dia, Aira itu plus.

"Ya udah aku taruh barang-barangnya disamping koper aja ya, ntar kamu yang masukin." Chanyeol bangkit dengan sebelumnya mencubit pipi Aira. "Kalo udah selesai periksa nilainya, bilang. Aku bantuin masukin ke excel. Oke ibu dosen cantik?"

Aira memicingkan mata dari balik kacamatanya.

"Bilang oke dulu dong." Rengek Chanyeol.

"Iyaaa iyaa, oke. Udah ah, sana."

*****

"Udah lengkap semua nih? Gak ada yang kurang kan?" Chanyeol ngecek mulai dari koper, peralatan kameranya, sampai ke tas-tas tenteng yang mereka bawa.

"Ada." Sahut Aira.

"Ambil buruan, Ra. Aku pesen grab kalo udah siap semua, kasian ntar sopirnya nunggu."

Aira malah menduduki koper yang besar itu, lalu memain-mainkan pegangannya. "Ga bisa diambil. Kejauhan."

"Ya udah, sini aku ambilin. Yang ketinggalan apa?"

Aira menjawab sambil cemberut.

"Eja."

Chanyeol menghela napas. Kemarin, sehari sebelum kepergian mereka ke Maldives, Chanyeol dan Aira mengantar Eja ke Bandung untuk dititipkan dengan neneknya. Perjalanan ke Maldives terlalu jauh, balita seperti Eja sangat tidak disarankan untuk ikut, temen-temennya Suho yang lain juga pada kompakan gak bawa anak. Ya biar hitungannya sekalian honeymoon gitu.

Tapi ini Airanya malah sedih. Separuh jiwanya berasa hilang. Kalo diingat-ingat kayaknya ini bakal jadi perjalanan terlama dia yang jauh dari Eja.

"Yeol, aku kangen Eja..."

Melihat Aira yang menggigit bibirnya dengan cemberut, Chanyeol mengelus rambutnya. "Belum juga sehari, Ra. Anggap aja kita masih berduaan, waktu belum ada Eja."

Aira mendongak, "Bisa-bisanya kamu bilang begitu!! Eja selalu ada di hidup aku!! Gak pernah enggak!!"

"Iya, maksudnya dinikmatin aja, sayang. Kan jarang-jarang kita bisa liburan berdua gini aja. Siapa tau bisa ngasih adek buat Eja hehehe."

Aira langsung ninju perut Chanyeol.

"Aduh, yang."

"Tuh rasain. Masih gak ada apa-apanya dibanding sakit pas kontraksi."

Masih dengan memegang perutnya, Chanyeol berkata, "Yang, kamu lagi PMS? Yah gak asik dong. Eh, tapi ini masih tanggal tua, bukan jadwalnya..."

"Kamu tuh di otaknya cuma ituuu aja. Gak bisa apa bahasan yang lain. Kayak kenapa ada gerakan ganti presiden atau kenapa masalah macet di jakarta gak bisa terselesaikan???"

"Pusing, Ra. Keseringan bahas yang berat sama orang-orang. Aku pengennya sama kamu yang ringan-ringan aja." Chanyeol mengedipkan sebelah matanya.

Ya allah kenapa Aira punya suami begini.

"Gak ngerti." Aira memutar bola matanya malas.

Iya, authornya aja gak ngerti maksud Chanyeol apa.

Ya udah. Chanyeol pesen grab. "Eh, kunci titip Manda aja apa gimana ya?" Aira baru ingat masalah kunci ini. Manda sama Dio itu ikut ke Maldives juga, tapi mereka flightnya tengah malam. Biasalah, pak dokter masih ada jadwal jaga siang ini.

"Iya, titip sama mereka aja. Ntar paling si Manda nitipin punya kita sekalian ke neneknya."

"Oke deh."

Chanyeol mendorong koper keluar sementara Aira memastikan semua pintu dan jendela sudah terkunci. Grab car pesanan mereka datang bertepatan Aira sekembali dari rumah Dio Manda untuk menitipkan kunci.

Okay Maldivessss, we are cominggggg.

Author's note : Hello semua!! Siapa yang sudah menunggu? Bakalan ada dua chapter update hari ini, sebuah kisah baru (Maldives) dari Chanyeol's House yang akan disusul dengan tema yang sama dari Dio's House (tapi yang Dio's House nyusul ya) daaan chapter lanjutan dari Dio's House di #22!! So, look forward to it ❤️ Maaf membuat kalian menunggu lama. We love you xo❤️  jangan lupa vomentsnya!!

Married Life Days #MLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang