PROLOG

38 4 1
                                    


Rasanya jatuh cinta tuh kaya gimana sih?
Seorang gadis menopangkan dagunya diatas meja belajar.
Percuma saja aku gak pernah ngerasain jatuh cinta yang benar-benar, ngeliat drama percintaannya saja sudah membuat ku muak.  Kadang hidupku juga sepi kalau ada penyemangat dari seseorang yang spesial. Bagaimana tidak sepi, 17 tahun masih lumutan. Kayaknya aku gak jelek-jelek amat tapi kenapa status ku demen banget jomblo. Oke lupakan hal bodoh itu, Kanaya.

"Okey wake up Kanaya!! Waktunya buat seneng-seneng nyegerin pikiran bersama teman."
Teriak Kanaya menyemangati dirinya sendiri.

Kanaya lebih memilih hidup tanpa ada status pacaran, baginya buat apa pacaran jika ujung-ujungnya putus. Kanaya mengambil tas kecilnya dari dalam lemari, dan melangkahkan kakinya keluar. Tiba-tiba pintunya terbuka sebelum ia membukanya. Kanaya terkejut dan dirinya sangat kesal dengan perbuatan abangnya.

"Mau pergi kemana?"
Tanya seorang pria dengan wajah datarnya.

"Ih, apaan si lo bang. Ngagetin gue aja! Kalau gue mati jantungan mau apa lo?"
Protes Kanaya dengan wajah kesal beserta nyolotnya itu.

"Bawa kerumah sakit lah. Itu tuh bantuin bunda masak. Anak cewek gak bisa masak, jangankan masak nyalain kompor aja gak bisa. Yaampun Kanaya pantesan cowok gak ada yang betah sama lo."
Devan menggelengkan kepalanya, menghela nafasnya lalu menyentil dahi adiknya. Kanaya menggerutu kesakitan.

Kanaya tertawa terbahak-terbahak, ucapan abangnya ini memang kadang serius tetapi Kanaya tidak pernah menanggapnya serius.
"HAHAHAHA. Bukan cowok yang gak betah sama gue, tapi emang gue gak punya cowok. Lagi bunda hari libur bukannya kita-kita makan di luar aja, malah masak."

"KANAYA RATU LARASATI!!!!"

Kanaya menutup kedua telinganya menggunakan tangannya, dan langsung ngibrit ke dapur. Devan selalu pasrah dengan sikap adiknya itu.
Bagi Kanaya, jika kakaknya sudah marah ia sudah tidak berani untuk mencari kata-kata.

                          -❣❣❣-

Pria yang sedang duduk di pojokan toko buku itu mengamati isi buku dan kemudian ia salin ke dalam buku tulis. Ia berdiri lalu meninggalkan tempat tersebut kemudian ia menuju motor ninja kesayangannya.
Ada angin apa tiba-tiba ia hampir menabrak seorang wanita dengan membawa barang belanjaannya.

"Sorry, saya gak sengaja."
Ujarnya dengan sedikit terkejut.
Dan ia memastika bahwa keadaan wanita tersebut baik-baik saja.

"Hufft. Lain kali kalau nyetir yang bener dong!! Kalau gue kenapa-kenapa mau gue aduin kak Devan?!" Gadis itu tiba-tiba diam memikirkan ucapannya tadi.

'Kak Devan, hahaha yang benar aja. Dia aja gak kenal siapa Devan.'
Dengan bodohnya Kanaya tertawa sendiri dengan pemikirannya, membuat pria yang di depannya menyeringit bingung.

"Kamu waras?"
Tanya pria itu to the point .

A/N: Author lagi mau bikin cerita ini, engga tau kenapa. Hehehe:)). Ini baru epilog sayang, semoga di kelanjutannya makin seru ya para readers. 💜💜

Three Months Into LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang