Hijrah

Part 3

"Astagfirullah, kenapa harus bertemu dia lagi ya Allah?"

Rio mengingat kejadian tersebut merinding sendiri.  Dan kenapa harus bertemu lagi? Apa dunia ingin sekali dia di pertemukan?  Apa  kah dunia juga tau bahwa dengan bertemu atau bahkan melihat nya saja membuat Rio selalu mengucap istigfar.

Sudah beruntung Rio selama kelas sepuluh merasa aman,  tetapi Sekarang? Nasi telah menjadi bubur.

***

Ify sedang menatap wajah nya di depan cermin besar.

"Cantik. "

Lalu melihat kulit kulit tangan Serta lain nya.

"Mulus. "

Lalu telapak tangan nya menyentuh bagian tempat otak nya berada.

"Cukup pintar. "

Lalu melihat album photo nya bersama teman-teman nya.

"Pandai bergaul,  terkenal di sekolah pula. "

"Semua laki-laki suka, kagum bahkan cinta sama Gue. "

"Bahkan sampai Ada Yang nembak Gue berkali-Kali tapi enggak Gue terima itu semua Karena Gue masih mengharap cinta dari Lu Yo."

"Kenapa Lu gak suka sama Gue? Gue kurang apa?"

"Menurut Gue,Gue cewek Yang ideal. "

"Kenapa cuma Lu cowok Yang gak suka sama Gue?. "

"Kenapa Gue bisa mengharapkan Lu Yang jelas-jelas gak pernah lirik Gue.  Kenapa? Kenapa Yo?"

"Apa Gue kurang berjuang? Yaudah Gue akan terus berjuang  biar dapetin Lu. "

Ify sangat merasa sedih sebab Rio selama ini tidak pernah merespon.  Sudah setahun Ify belum berjumpa dengan Rio.  Namun sekali berjumpa Rio masih sama seperti Yang dulu.  Cuek. "

***

Suasana di sekolah sangat tenang Dan damai, Ify pun seperti biasa datang kesekolah dengan di sambut beberapa teman nya. Saat memasuki kelas ify tersenyum bahagia.

"Kenapa itu bocah?" Milka menyenggol bahu Via.

"Lagi bahagia dia. " Via menoleh ke arah Milka

"Mungkin." Ify duduk di samping Milka,

"Lu berdua kenapa sih ngeliatin Gue terus?Ngefans?" Ify menatap risih keduanya karena ia merasa di perhatikan sejak tadi.

"Abis Lu kesambet pagi-pagi kayak begini senyum gak jelas." Milka mengeluarkan apa Yang Ada dipikiran nya.

"Enak saja, nih ya gue punya rencana buat coba dekatin Rio lagi. "

"WHATTTTT!!!!!. "

"Milkaaaaa,  bisa gak sih gak usah teriak." Ify marah-marah.

"Lu gilaaa!" Milka membelakakan mata nya seolah tidak percaya.

"Kenapa." Ify menjawab dengan tampang Polos.

"Sekarang lu bilang kenapa?  Wah kayak nya lu udah benar gila Kali Fy. " Milka geleng kepala.

"Ih kenapa sih." Ify pun wajah nya menjadi merah padam.

"Fy lu jelas Sudah tau Rio bakal Nolak Lu,  Dan Sekarang Lu mau nyoba lagi?  Gak Ada kapok nya yak Lu. " Milka tak mengerti Jalan pikiran gadis ini.

"Lo mau tau jawaban nya apa?" Milka menganggukan kepala nya.

"Karena cinta itu mesti di perjuangkan." Milka terdiam mendengar jawaban Ify.