Bara Asmara di Kaki Pegunungan Menoreh

SERAT I

Joko Nunggal. Konon dia adalah pendekar yang banyak menolong penduduk sekitar melumpuhkan kejahatan begal-begal yang menghuni hutan lebat sekitar desa Pesanggrahan. Tiap dusun hanya di huni sekitar 10 kepala keluarga. Rumah satu dengan lain bisa terpisah oleh kebun luas. Setiap rumah hampir punya dapur besar yang terpisah dari rumah induknya. Dapur itu akan mengepul tiap pagi dan sore,  sebelum matahari menampakkan diri, gelap dan dingin penghuni dusun sudah bangun.

Mereka  bangun setelah ayam berkokok bersahutan. Luweng/ atau tungku yang terbuat dari tanah liat akan menyala setelah melalui bumbung bambu dan blarak kering/daun kelapa. Api diambil dari sentir yang terletak di dinding bambu sebelah kiri tungku. Dingklik kecil dari kayu mahoni tua menemani ibu-ibu menghembuskan bara hingga perapian penuh dengan api yang menjilat ceret dan kwali berisi beras yang sudah dicampur air.

Kayu-kayu bakar adalah ranting-ranting kering yang berjatuhan diantara pohon-pohon besar hutan Sanggrahan. Hutan ini merupakan lahan sangat luas yang ada di tlatah Jawa. Dahulu hutan Jawa merupakan hutan kaya yang penuh dengan berbagai jenis kayu yang subur tumbuh. Ada kayu jaranan yang biasanya terdapat di sepanjang lereng pegunungan Menoreh, Kayu Semutan, Mahoni yang menyisir jalan kadipaten dan kayu albasia yang biasanya hanya ditanam untuk kayu bakar. Sedangkan kayu jati yang tumbuh subur di sekitar daerah-daerah Utara Jawa adalah kayu bagus untuk membuat pilar, kursi dan aneka ukiran berharga dan mewah.

Tukang kayu senang dengan serat kayu jati yang mudah diukir,kuat dan tahan dari rayap. Hampir mirip dengan kayu Jaranan yang kata orang rasanya pahit. Rayap akan menghindari kayu yang rasanya pahit. Semakin tua pohon jati semakin akan semakin berkualitas. sering digunakan untuk membuat pilar karena tentu akan kokoh dan awet. Kayu Jati akan bertahan berabad-abad tidak rusak dan tidak mudah lapuk. Beda dengan albasia atau sengon yang gampang rusak karena rayap suka dengan kayunya yang terasa manis. Jika sudah berumur 5 tahun ke atas biasanya albasia dan sengon akan mengeluarkan serbuk kehitam-hitaman. Serbuk kehitaman berisi bulir-bulir kecil ampas kayu membuat struktur kayu menjadi rapuh akhirnya lapuk dan rusak.

Joko Nunggal kecil sering pergi ke hutan untuk mencari ranting-ranting yang berjatuhan di bawah pohon besar. Dia membantu ibunya yang mempunyai empat anak yang masih kecil-kecil. Ayahnya tewas  dibacok oleh begal yang berkeliaran di desa Pesanggrahan. Waktu itu Begal-begal tanpa ampun  membunuh penduduk yang berusaha melawan mereka. Sudah banyak wanita yang akhirnya menjadi janda setelah para suaminya tewas dengan tragis dibunuh begal keji.

Ada dendam membara dari Joko Nunggal kecil menyaksikan kekejian begal-begal tersebut. Dalam hatinya berjanji akan melawan ketamakan begal begal tersebut agar suasananya desanya menjadi lebih tentram. Karta Marmo kepala begal alas Pesanggrahan mempunyai ilmu kebal, tahan dibacok dan suka meneror penduduk terutama wanita-wanita cantik. Setiap bulan ada saja perawan remaja yang hilang. Para penduduk tidak berani menduga-duga karena dengan membatin saja Karta Marmo tahu apa yang dipikirkan penduduk. Akibatnya bisa fatal. Tanpa ketahuan penyebabnya penduduk yang berniat melawan kekejian kepala begal tersebut sudah mati dengan mata melotot dan robek di dada sebelah kiri.

Suasana tintrim , mencekam terus meneror penduduk

Pernah suatu ketika ada pendekar dari Pajang mencoba menghentikan kekejian Karta Marmo. Tapi rupanya kesaktiannya tidak cukup tangguh untuk melawan kesaktian Pria berberewok lebat dengan kumis dibiarkan melintang tebal.   Matanya seperti tersembunyi dibalik alisnya yang seperti ulat bulu. Bulu hidungnya juga tampak menjulur keluar. Bibir menghitam dan giginya tampak berwarna kuning kehitam-hitaman. Sekilas bila anak kecil berpapasan  akan  sangat ketakutan melihat sosoknya yang tinggi besar.