Serat VI

466 12 0
                                    


Siapakah bayangan hitam yang menghancurkan masa depan Mas Aji Alias Karto Marmo tersebut?  Siapakah teman masa lalu Mas Aji yang begitu dendamnya telah menghancurkan kesenangan sesaat Mas Aji dan telah mengubahnya menjadi manusia berhati Iblis. Rasanya susah menebak . Merunut rekam jejak mas Aji dan segala pengalamannya saat mengembara pasti ada satu atau dua musuh yang begitu benci pada Mas aji. Atau mungkin bayangan itu salah sasaran. Sebetulnya yang menjadi sasaran itu adalah Titi atau Prawesti. Saat itu,  setelah kejadian semalam yang menghancurkan masa depan Titi, karena modal yang ia punya untuk menggoda laki-laki sudah dihancurkan oleh Mas Aji, dengan perasaan hancur Titi merangkak, dilihatnya muka yang sebelumnya cantik jelita, sekarang hancur berantakan.

 Ada dendam tersemai dari lubuk hatinya. Dengan menahan rasa sakit Titi beringsut ke luar kamar... Dia kuatkan hati dengan melangkah terseok-seok menuju balik  perdu dan dari sekerumunan bambu, dengan pelan menahan sakit pada pangkal pahanya dan perih di wajahnya menyisir jalan setapak di antara kebun pisang dan sungai kecil. saat hendak melangkah ke depan di antara perdu pisang tersebut tiba-tiba  muncul bintang-bintang bertebaran di depan matanya setelah itu Titi tidak sadarkan diri....

***

Sayup-sayup terdengar dua orang tua sedang berbincang-bincang. Obrolan lirih itu seperti suara sepasang kakek nenek. Benar kakek Itu bernama Ki Hadjar Selo Jajar dan Ni Boreh Cakraningsih. Mereka adalah sepasang kakek nenek yang mempunyai bidang keahlian berbeda. Ki Hadjar Selo Jajar adalah salah seorang pendekar sakti mandraguna yang mampu membaca masa depan seseorang dan ahli dalam menyamar. Disamping itu Ki Hadjar Selo Jajar terkenal sebagai orang yang senang membaca terutama yang berhubungan dengan serat sejarah yang tertulis di daun lontar. Koleksi lontarnya banyak dan beragam.  Mengoleksi Kitab-kitab agama Hindu, juga serat-serat dari babat pewayangan yang banyak balkanize oleh Sunan Kalijaga sebagai upaya pendekatan budaya dalam menyebarkan agama Islam di bumi Majapahit dan di kerajaan baru setelah redupnya majapahit yaitu Demak Bintoro.

Ni Boreh seorang pendekar wanita yang pandai merangkai rerempahan yang berasal dari hutan. Dia bisa menyembuhkan luka-luka pada kulit dan menjadikan tubuh yang semula cacat bisa pulih seperti sedia kala.

Sepasang kakek nenek itu prihatin dengan nafsu bejad laki-laki jaman sekarang yang sering mempermainkan wanita layaknya budak nafsu belaka. Ni Boreh banyak menemukan dalam perjalanannya wanita tak berdaya setelah dihajar oleh nafsu bejad laki-laki. Hancurnya perasaan, trauma yang mendalam oleh perlakuan keji itu akan terbawa sampai mati.

"Ni, anak ini pasti cantik sekali, sayang mukanya rusak sekarang...?"

"Tidak begitu sulit menyembuhkannya Ki, aku akan merawatnya sampai dia sembuh dan pulih seperti sedia kala."

"Yang susah pulihnya tentu traumanya pada kejadian memilukan itu ya Ni."

"Betul, itu yang susah disembuhkan, mungkin akan terbawa sampai mati dendam kesumatnya"

"Tugas Ni Boreh menyembuhkan raganya, tugas saya mengembalikan luka bathinnya..."

"Eh, awas Ki Jangan kecentilan lho nanti..."

"Hahahha....Ni Boreh Ni Boreh...emang gadis ini nafsu melihat kakek peot seperti saya ini..."

"Siapa tahu, muka dan kulit boleh peot tapi itu tuh(sambil menunjuk ke bawah perut Ki Hadjar), masih pengin..."

"Hehehe...iya juga yaaaa..."

"Plakkkk!"

Tiba-tiba Ni Boreh menampar muka Ki Hadjar. Pedih, tapi Ki Hadjar malah ketawa semakin nyaring. "Hahaha....Ni Boreh cemburu mentang mentang udah tuwir tidak bisa ngapa-ngapain selain klisak-klisik. Mana nafsu melihat gigimu yang sudah ompong...hahaha"

Bara Asmara di Kaki Pegunungan MenorehTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang