Vote!
***
Aku sudah siap untuk berangkat ke Kampus, dua jam lagi ada jam pelajaran dikelas.
Aku mengambil map milikku yang berada diatas meja belajar. Saat aku menarik map itu, sesuatu terjatuh. Aku menundukkan kepalaku dan meraih kertas yang terjatuh itu.
Lembaran itu berukuran seperti pas foto. Aku membalikkan agar aku bisa melihat foto apa itu.
Foto itu mengingatkan ku akan seorang penyemangat, seorang idola, dan sosok orang yang beberapa tahun lalu menjadi salah satu manusia terpenting dalam hidupku.
Tapi itu dulu, sekarang dia bukan lagi sosok orang yang penting dalam hidupku. Bahkan, sekarang aku tak mau lagi mengidolakannya seperti dulu. Kenapa? Karena ada beberapa kejadian yang membuatku membenci dirinya.
"KAKAKKKK. GAADA JADWAL KULIAH??" Teriak bunda dari bawah.
Aku meletakkan pas foto itu diatas meja belajar lagi, dan aku keluar dari kamar. Aku berlari saat menuruni tangga, supaya cepat sampai ke ruang tengah. Karena pasti bunda sedang menonton tv diruang tengah.
"Ada kok bun. Ini mau berangkat" Jawabku saat aku sudah sampai diruang tengah.
"Yaudah, sana berangkat. Oiya, nanti pulangnya beliin bunda terang bulan dipinggir jalan itu yaa" Ujar bunda.
"Oke bun. Uangnya?" Pintaku sambil menadahkan tanganku didepan bunda.
"Hmmm.. Beliin donggg.." Kata bunda.
Aku tertawa melihat ekspresi bunda seperti itu.
"Oke deh bun. Nanti aku beliin terang bulan. Oiya, rasa apa bun?" Tanyaku.
"Rasa cokelat" Jawab bunda.
"Oke siap. Yaudah, aku berangkat dulu yaa bun. Assalamualaikum" Pamitku sambil mencium punggung tangan bunda.
"Iyaa. Waalaikumsalam. Hati-hati... Jangan lupa terang bulannya bunda" Kata bunda.
"Siap bun" Jawabku.
Lalu aku keluar dari rumah dan menaiki mobil pribadiku ini. Aku menghidupkan mesinnya dan menjalankannya menuju kampus.
***
Saat sampai dikampus, aku langsung memarkirkan mobil diparkiran kampus ini. Setelah itu aku turun dari mobil sambil menggendong tas dan membawa map di tangan kananku.
Aku berjalan dengan santai menuju kelasku.
'Bug'
"Woy! Hati-hati dong kalo jalan!" Omelku pada seseorang yang menabrakku.
"Ma-maaf kak maaf banget" Ujarnya.
Aku hanya menatapnya dengan kesal.
"Loh? (Namakamu)?" Katanya.
"Iya. Lo siapa yaa?" Tanyaku.
"Yaelah (nam).. Gue itu Nadia. Temen Comate lo. Lo ga inget? Kita kan pernah nonton konser Iqbaal bareng, enam tahun yang lalu" Ujarnya.
Oh iya! Aku mengingatnya, dia Nadia. Nadia Permata, temen sesama COmate.
"Ohh jadi lo Nadia? Kok lo beda, nad?" Ujarku.
"YaAllah.. Kudu diingetin dulu emang yeee" Sindirnya.
"Sumpah gue lupa, nad. Maaf yaa.. Aduh gue kangen banget sama lo" Kataku.
Aku dan Nadia saling berpelukan melepas rindu. Setelah beberapa lama, kami melepas pelukan itu.
"Lo masih COmate kan, (nam)?" Tanyanya padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
WRONG! ❌ I.D.R
Fanfiction[SELESAI] Ternyata, selama lima tahun ini gue salah nilai lo baal(: -Kartika Cahya Andhini-