Vote!
***
Aku memasuki kelas yang sudah tak asing bagiku. Sastra Indonesia, itu jurusanku. Jurusan yang aku pilih karena aku menyukainya. Aku suka menulis, itulah sebabnya aku memilih jurusan yang sejalan dengan hobiku ini.
Aku duduk di salah satu bangku yang ada dikelasku itu. Aku meletakkan tas dan map ku dimeja yang menyatu dengan kursi ini.
"(Namakamu)!" Pekik seseorang yang sepertinya memanggil namaku.
Aku menoleh ke belakang. Nisa dan Ulin rupanya yang memanggilku dibelakang. Aku menoleh kearah mereka.
"Apa?" Tanyaku.
"Sini buruan!" Pekik mereka padaku.
Aku pun mengikuti kemauan mereka. Aku bangkit dari bangkuku dan menghampiri mereka dibelakang.
"Apaansih?" Tanyaku penasaran.
"Coba liat ke cowo yang disana" Ujar mereka sambil melihat kearah lelaki yang sedang duduk dibarisan paling depan.
Aku menoleh kearah lelaki itu. Tak ada yang aneh dari lelaki itu. Penampilan dan gayanya biasa saja, sama seperti teman-teman lelakiku yang lain.
"Kenapa dia? Gaada yang aneh kok" Ujarku.
"Ihhh.. Lo gimana sih, (nam)! Katanya lo fansnya dia" Kata ulin.
"Gue ngeFans ke dia? Idihhh.. Kenal kagak! Gaguna gue ngeFans ke dia!" Ucapku.
"Lo udah ga ngeFans lagi ke iqbaal?" Tanya ulin lagi.
"Iqbaal? Udah engga. Emangnya, yang disana itu iqbaal?" Tanyaku balik.
"Yaelah.. Iyaa. Dia itu iqbaal. Gimana sih lo" Pekik nisa.
"Masa?? Ah, gue ga percaya" Tepisku.
"Serah lo kalo lo ga percaya" Kata ulin.
"Yayaya" Pasrahku.
Aku kembali ke tempat dudukku dan bersikap seakan semua baik-baik saja. Aku mengambil handphoneku yang ada di dalam tas.
"Selamat siang" Suara besar itu membuatku terkejut.
Itu suara dosen yang akan mengajar. Aku segera meletakkan handphoneku di tas kembali, dan aku mulai memperhatikan beliau.
"Hari ini kita kedatangan tamu spesial. Orang bule" Ujar pak andre.
'Tamu spesial? Orang bule? Apa itu iqbaal? Apa kata nisa dan ulin tadi itu benar?' Pertanyaan-pertanyaan itu terus terngiang dikepalaku.
"Siapa pak??" Pekik nisa dari belakang.
"Nak iqbaal, mari maju" Pinta Pak andre sambil menunjuk kearah anak lelaki yang duduk didepan itu, yang tadi nisa dan ulin bilang iqbaal.
Lelaki itu membalikkan wajahnya sehingga menghadap ke semua penghuni kelas.
"Perkenalkan nama saya Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan. Saya pindahan dari UWC. Saya pindah kesini, karena saya tidak ingin jauh dari keluarga, teman, dan juga para fans saya yang udah selalu ada buat saya" Jelas iqbaal didepan kelas.
"Mereka emang selalu ada, tapi lo nya aja yang ga perhatiin mereka" Ucapan itu seakan keluar sendiri dari mulutku.
Aku tak terkejut iqbaal ada disini, apalagi sejurusan denganku. Aku hanya tak menyukai jika aku harus sekampus dan sejurusan dengan mantan idolaku.
Iqbaal menatapku dengan tatapan aneh sepertinya. Aku tak menghiraukan itu, jujur aku sangat membencinya.
"Ada masalah apa, (nam)?" Tanya pak andre padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
WRONG! ❌ I.D.R
Fanfiction[SELESAI] Ternyata, selama lima tahun ini gue salah nilai lo baal(: -Kartika Cahya Andhini-