❌Gila!

1.4K 164 5
                                    

Vote!

***

Setelah beberapa menit perjalanan, aku dan iqbaal sampai di kampus. Aku turun dari mobil, iqbaal juga turun.

Lalu kami berjalan menuju kelas. Saat sampai dikelas, sudah banyak temen-temen yang dateng. Sepertinya hanya aku dan iqbaal yang belum datang.

"Ciee ciee. Kalian pacaran yaa.." Ledek Lando, salah satu teman lelaki sejurusanku.

"Iyaa nih, kalian berdua mulu. Pacaran cieee" Sahut nisa.

"Padahal, iqbaal baru berapa hari disini tapi udah dapet pacar ajaa" Kata ulin.

"Pj woy!!!" Teriak Febri.

Seketika wajahku menjadi datar dan malas.

"Apaansih kalian? Heh! Kalian pikir gue pacaran sama iqbaal? Amit-amit!" Ujarku dengan nada tinggi.

Teman-temanku seketika menjadi diam.

Iqbaal menatapku lama. Aku membalas tatapannya, lalu aku duduk ke tempat dudukku.

***

Dosen datang ke kelasku.

"Selamat pagi" Sapa sang dosen pada kami.

"Pagi pak" Sahut teman-teman kelasku, termasuk aku.

"Hari ini, ada pengumuman yang akan Bapak sampaikan kepada kalian. Sebentar lagi akan diadakan acara tahunan kampus ini. Untuk itu, diantara setiap jurusan harus memiliki perwakilan untuk tampil di acara tahunan ini. Nah, di jurusan Sastra Indonesia ini, apa yang akan kalian tampilkan? Dan siapa yang mewakili?" Jelas dan tanya dosen itu pada kami.

Suara riuh didalam kelas mulai terdengar. Ada orang diskusi rame banget kek gini?,-

Aku hanya diam. Untuk apa aku ikut riuh seperti mereka. Toh nanti bukan aku juga yang akan nampil dan mewakili jurusanku ini.

"Tolong diam" Ujar Dosen.

"Pak, saya selaku yang mewakili teman-teman, saya ingin iqbaal yang mewakili jurusan kami untuk bernyanyi di acara tahunan. Iqbaal kan artis dan suaranya bagus pak" Kata Dika, teman yang selaku sebagai ketua kelas disini.

"Rasakan!" Gumamku dalam hati.

"Oh iya-iya. Iqbaal, kamu mau yaa?" Tanya dosen kepada iqbaal.

Iqbaal hanya mengangguk sambil tersenyum.

"Yang perempuan gaada yang mau nampil?" Tanya dosen itu.

"(Namakamu) pak! Dia kan pacarnya iqbaal. Biar serasi gitu pak!" Pekik nisa dari belakang.

Aku membalakkan mataku. Sontak aku menoleh ke belakang dan menatap nisa dengan tatapan sinis dan marah.

"Ohh.. (Namakamu) mau yaa duet nyanyi sama iqbaal nanti" Ucap dosen padaku.

"Engga pak, saya gamau. Suara saya jelek. Dan kalau pun suara saya bagus, saya gaakan mau duet sama iqbaal" Tolakku.

"Ayoo dong, (nam). Suara lo itu bagus. Gue tau kok, lo pernah nyanyi diacara kawinan waktu itu. Ayoo dong, (nam).." Ujar Diba.

"Engga!" Tolakku lagi.

"(Nam), lo gamau jurusan kita dipuji banyak orang? Lo tau kan kalo jurusan kita itu di kucilkan. Jurusan kita serasa ga dianggep disini. Dengan lo duet nyanyi bareng iqbaal, jurusan kita bakal dapet banyak pujian. Dan ini akan ngubah pandangan mereka tentang anak sastra yang gapunya kemampuan apa-apa. Yakan?" Jelas Dika padaku.

Benar juga. Selama ini jurusanku selalu dipandang sebelah mata oleh banyak kalangan. Dengan bernyanyi, dan menunjukkan bahwa anak sastra juga mempunyai kemampuan yang bagus, mungkin itu akan membuat mereka lebih menghargai kami nantinya.

WRONG! ❌ I.D.RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang