❌Memori

1.6K 169 1
                                    

Vote!

***

Jam sudah menunjukkan pukul 19.00 wib. Iqbaal sudah pulang sekitar jam 17.00 wib tadi.

Kini aku sedang berada dikamar. Aku sedang membaca novel yang semalam belum selesai kubaca.

'Tok tok tok'

"Siapa?" Tanyaku.

"Ini bunda, kak" Jawab seseorang yang mengetuk pintu itu. Ternyata bunda.

"Masuk aja bun, ga dikunci kok" Kataku.

'Clek'

Pintu terbuka dan bunda masuk kedalam kamarku. Setelah bunda masuk, bunda menutup lagi pintunya.

Bunda duduk disebelahku. Aku pun meletakkan novel dan bantal yang tadi ada dalam pangkuanku.

"Ada apa, bun?" Tanyaku.

"Kamu pacaran sama iqbaal?" Tanya bunda balik.

"Allahuakbar! Amit-amit bunda.." Ujarku sambil mengetok-ngetok kasur.

"Loh? Kenapa kak, kok amit-amit? Iqbaal baik kok. Dan kayanya dia perhatian" Ucap bunda.

"Baik? Perhatian? Bunda.. (Namakamu) ga pernah liat iqbaal baik ataupun perhatian. Lagian (namakamu) benci iqbaal" Kataku.

"Tapi bunda liat kamu itu cocok loh sama iqbaal" Kata bunda.

"Cocok? Amit-amit.. (Namakamu) sama iqbaal ga cocok dan gaakan pernah cocok" Tegasku.

"Masa? Bukannya kamu dulu selalu tanya ke bunda, 'Bunda, iqbaal cocok ga jadi suami (namakamu)? Cocok ga kalo (namakamu) jadi nyonya dhiafakhri?' Gitu, kan? Karena waktu itu kamu masih kecil, jadi bunda ga jawab. Dan sekarang bunda akan jawab, kamu cocok sama iqbaal dan kamu cocok jadi nyonya dhiafakhri" Ujar bunda.

"Bunda telat jawab. (Namakamu) udah gasuka lagi sama iqbaal. Bahkan sekarang (namakamu) benci iqbaal" Ujarku.

"Kamu benci sama iqbaal, karena kamu udah dikecewain. Coba kakak liat iqbaal dari sisi yang berbeda, dari sudut pandang yang berbeda. Kakak kan anak sastra, tau kan caranya mandang orang dari sudut pandang yang lain? Iqbaal itu anak yang baik dan juga alim. Dan kalo bunda liat, iqbaal suka sama kamu" Ucap bunda.

"Sudut pandang yang berbeda? Tapi (namakamu) harus liat iqbaal dari sudut pandang siapa?" Tanyaku.

"Jangan liat iqbaal dari (namakamu) yang sekarang. Coba liat iqbaal dari (namakamu) yang dulu. (Namakamu) yang belum merasa kecewa karena iqbaal" Jawab bunda.

"Aku gabisa bunda. Aku gabisa balik lagi ke (namakamu) yang dulu. (Namakamu) udah cukup kecewa sama iqbaal" Kataku.

"Kakak hanya butuh proses. Itu cuma saran dari bunda, jangan terlalu dipikirin. Tapi coba aja, nanti kakak bakal tau kalo iqbaal itu perhatian dan suka sama kakak" Ujar bunda.

Aku menarik nafasku dalam-dalam.

"Insyaallah (namakamu) usahain bunda" Ucapku.

Bunda tersenyum.

"Yaudah, bunda mau keluar dulu yaa. Selamat malam gadis bunda" Ujar bunda sambil mencium keningku.

Lalu bunda keluar dari kamar dan menutup pintunya kembali.

Melihat iqbaal dari sudut pandang yang berbeda? Dari sudut pandang (namakamu) yang dulu? Kurasa aku tak bisa.

Aku akan mendengarkan musik dari laptop.

Aku bangkit dari kasur. Aku mengambil satu flashdisk dari lima flashdisk yang ku miliki dari dalam laci meja belajar. Lalu aku menghidupkan laptop milikku dan aku mencolokkan flashdisk itu dilaptop.

WRONG! ❌ I.D.RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang