❌Pakek sekelompok_-

1.9K 170 1
                                    

Vote!

***

"Lo punya novel, ga?" Tanya iqbaal.

"Gak" Jawabku singkat sambil memainkan handphone milikku.

Padahal dikamar ada banyak novel di rak buku. Bahkan ada rak tersendiri untuk novel.

"Ayo dong (nam), yang serius" Katanya.

"Heh! Gue udah serius! Kalo emang gue kaga punya novel, mau di gimanain? Lagian ribet amat sih lo, cari di perpus kota kalo ga di perpus kampus gitu kek. Repot!" Cerocosku.

"Yaudah, sekarang ayo ke perpus kampus" Ajak iqbaal.

"Lo aja napa. Gue tunggu sini, entar lo balik terus kita kerjain disini" Kataku.

"Enak banget idup lo. Ikut ayo! Udah kelompok cuma berdua, terus lo gamau kerja?" Omelnya padaku.

"Siapa bilang gue ga kerja! Gue itu bilang, lo yang nyari novel entar kerjain bareng disini!" Ujarku.

"Gamau! Kudu ikut lo!" Paksa iqbaal.

"Gak!" Tolakku.

"Gue bilangin dosen kalo lo ga kerja! Biar lo ga dapet nilai, dan gue yang dapet nilai tertinggi!!" Ancamnya.

"Ish! Iyaiya gue ikut! Dasar maksa! Gatau orang lagi males gini!" Omelku.

Aku bangkit dari sofa, lalu aku berjalan kearah kamar dan mengganti baju. Setelah selesai mengganti baju, aku kembali ke ruang tamu menemui iqbaal.

"Ayo" Ajakku.

"Yok" Katanya.

"Bentar gue masih pamit bunda" Ujarku.

"Gue juga mau pamit" Ucap iqbaal.

"Ngikut aje lu" Lirihku.

Aku dan iqbaal pun berjalan ke dapur untuk pamit kepada bunda. Karena bunda sedang masak untuk makan siang.

"Mau kemana?" Tanya bunda.

Aku mencium punggung tangan bunda.

"Tau tuh bun. Dosen emang ga ikhlas kalo muridnya libur sehari. Ada aja tugas. Resensi lah, inilah, itulah.. Huft" Adu ku pada bunda.

Iqbaal mencium punggung tangan bunda.

"Yaudah gapapa. Namanya juga sekolah. Kalo gamau ada tugas, yaa gausah sekolah kak" Ujar bunda.

"Iyasih bun. Tapi mendadak tugasnya. Kan males" Kataku.

"Yaudah bun, iqbaal sama (namakamu) berangkat dulu. Takut kesiangan. Assalamualaikum" Pamit iqbaal.

"Waalaikumsalam" Jawab bunda.

Iqbaal menarik tanganku keluar. Dia pikir gue kambing. Main tarik aj_-

Saat sampai luar, aku melepaskan genggamannya.

"Apasih lo! Lo pikir gue peliharaan lo!" Omelku.

"Dasar sewot! Buruan masuk mobil" Ujar iqbaal sambil membuka pintu mobil mempersilahkan aku masuk.

Dengan wajah jutekku, aku masuk kedalam mobilnya. Huh! Terpaksa! Lagian kenapa harus sekelompok sih!

Iqbaal masuk kedalam mobil. Lalu ia mulai menghidupkan mesin mobil dan menjalankannya.

Setelah menghabiskan waktu 30 menit, iqbaal menghentikan mobil tepat didepan kampus kami. Aku turun dari mobil dan menunggu iqbaal turun.

"Mau cari novel apa, sih?" Tanyaku pada iqbaal setelah iqbaal berdiri disampingku.

WRONG! ❌ I.D.RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang