6-temen baru

49 16 0
                                    

dan di sini gue. menjadi arwah gentayangan yang sedih ples galo. gue juga gatau kenapa gue galao. yaudalah. sekali lagi, udah takdir.

gue duduk di atas genteng. sama kea tadi malem. genteng rumah orang lebih tepatnya. gatau kenapa, gue nyaman aja gitu di sini.
enak, anginnya sepoi-sepoi.

nah sekarang apa yang bakal gue lakuin? gada. gue gabut.

hh, sedih deh gue.

tiba-tiba aja ada yang nepok gue dari belakang. weisyet, siapa tuh?

gue buru-buru nengok. dan gue menemukan gadis berbaju putih kea gue terus rambut dikuncir dua. unyu gitu si.

"lo.. siapa? lo bisa liat gue?" tanya gue. kali aja dia orang indigo.

"yabisa lah. gue kan juga hantu,"

jadi maksudnya, dia juga udah mati, gitu?

"lo udah mati, gitu?" tanya gue mengulangi pertanyaan gue sendiri.

"iyap. tepatnya kemaren pagi. gue kepleset di kamar mandi, dan mati deh," jawabnya. hm, masuk akal?

"uhm, oke. nama lo siapa?"

"evalynna fayesha domina quinatasya terisa zetta yasmin," buset. panjang bener.

"mungkin gue bisa manggil lo--"

"panggil aja gue fani,"

loh? aneh bener nih cewe. fani? nama panggilan dia fani? nama udah panjang gitu, dan dipanggil fani sementara fani gada di nama lengkapnya.

yaudalah bodo.

"lo?"

"sacaricha amabel, panggil aja icha," jawab gue.

"nama lo, kea hantu boneka di luar negri yah?"

"sori, itu anabel,"

"oh iyapa? mirip mirip," nih cewe kenapa si? "oiya lo ko ga ke dunia lain? maksud gue kenapa masih gentayangan?"

"ya suka suka gue," ujar gue. "ya sebenernya si, karena doi, temen, dan keluarga gue. sebenernya gue gamau pisah sama mereka smua,"

"ouh, sedih," balasnya. gue noleh ke arah si fani. muka dia imut gitu. gatau beneran ngerasa sedih atau cuma komentar.

"kalo lo sendiri?"

"gue, ya gue biasa aja si sebenernya. mati ya tinggal mati. lagian ortu gue juga udah duluan. dari dulu gue diasuh nenek. so, gue seneng malah bisa ketemu ortu gue," jelasnya. hm, sedih juga. "dan gue harus nyelesein misi dulu,"

misi? demi apa, arwah gentayangan kea dia punya misi?

"maksud lo?"

"iya sebelum gue dipanggil malaikat buat masuk ke dunia lain, gue mau ngelakuin sesuatu duls,"

dia cukup gaul, ternyata.

"oke, terus misi lo apa?"

dia tersenyum sinis atau apalah itu ke arah gue. lalu membisikkan sesuatu yang buat mata gue tiba-tiba melotot.

[]

Death (lowercase)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang