19-ngebantu dan sulap

34 16 0
                                    

gue baru mau masuk ke kamar gue, sebelum gue denger keluhan si caca. gue juga gatau ngapain ke kamar gue. hadeh, kenapa lagi dia?

"aaa, gue lupa ngerjain, buset dah. gimana ni? ada lima peer lagi!" gue berhasil nguping. ga nguping juga si. orang udah kedengeran dari balik pintu.

so, apa yang akan gue lakukan?

plis gue udah jadi manusia, masa kerjaan ngegabut gue masih nyantol.

dan gue berinisiatif untuk hm, mencoba menawarkan bantuan ke caca :)

meskipun caca udah nyolot ke gue, baik kan gue. ehe.

gue buka kenop pintu gue secara perlahan. terus munculin kepala gue pertamanya.

"ebujut, ada pala kejepit!" seru si caca. dan itulah mengapa gue masuk ke kamar sekarang. "eh elo, mau ngapain lagi lo?" tanya caca pas liat badan utuh gue udah masuk ke kamar.

"gue denger lo banyak peer, dan mungkin gue bisa bantu," kata gue. si caca natap gue. dan entah yang keberapa kali, tatapannya kea mengintrogasi.

"lo..mau bantu gue?"

"iya,"

"hm,

"emang lo bisa?" bruh.

"mungkin. siapa tau," jawab gue.

"yaudah. kalo lo maksa si," kata caca. dih, bisa gitu ya? kalo gamau ya bilang. ah gitu-gitu lo demen kali ca. gue kerjain peer lo.

"yang mana nih?" tanya gue pas buku emteka ada di tangan gue. mtk egen.

"dari halaman sebelas sampe dua lima," busyet.

"srius lo? banyak beud gils!"

"ya emang gitu. biasa guru ga kira-kira,"

yodalah. diisi sebisanya aja. duh gue ngerasa jadi peserta ujian.

selanjutnya, gue udah sibuk sama deretan angka.

"omaygat!" seru caca tiba-tiba. ga nyelo lagi. kenape si tuh orang?

"napa lo?"

"tulisan lo mirip banget sama tulisan yang di halaman sebelumnya dah. dan itu mirip tulisan icha," jawabnya.

owalaaaah. gegara itu toh.

"ehehe. cakep kan?"

"cakep darimana, gede-gede gitu tulisannya," syalan.

"syalan lo,"

"eh lo brani ngatain gue syalan?"

"loh kenapa tidak?"

"dih gue pecat lo jadi penjual kue tante reva,"

"gue pecat lo jadi sodara!" jawab gue gamau kalah.

dan detik selanjutnya, gue baru sadar apa yang gue baru aja katakan.

"lo bilang apa tadi? sodara? gue sodara lo? lah. woi mikir woi," ah untunglah si caca ga ngeh.

"hm sori. maksud gue, gue pecat lo jadi majikan kue," lah? apesi? gue ga jelas banget sumpe dah.

"hh udah ah kerjain sono lo. ga kelar awas, oya pake cara jan lupa,"

"kamvret, gue jadi yang kena,"

dan caca pun kembali fokus ke buku be inggris nya dan kamus lima miliyar itu.

ting! tiba-tiba aja gue punya ide.

ya ide iseng doang si.

"eh, ca. gue bisa sulap loh,"

"hah? lo bilang apa? sulap? dih, mabok lo ya gegara emteka?"

dih, gatau dia.

"eh ga percaya lo?"

"ya jelaslah. coba mana buktinya?"

"nih gue bisa sulap ya. sulapnya, gue bisa tau sesuatu. pertama, si icha icha itu pasti dulu suka warna biru. kan yakan?"

"yaelah cuma itu doang?"

"trus, elo. elo sebenernya suka kan sama kamarnya si icha, lo bilang kamarnya bagus. dan.. lo pindah ke sini pas icha udah meninggal,"

"ga tuh,"

"haeleh, dusta kau,"

"oke, selanjutnya apa?"

"orang tua lo, ayah lo adalah wakil walikota dan ibu lo adalah duta. yakan?"

"ah lo nanya ke mama kan? tante reva maksud gue,"

"dih galah. oke yang trakhir ya. gue tau siapa nama doi lo," ehehe. dia kan pernah ngasih tau gue. dan tau apa? dia suka sama tiga orang. tiga orang.

mata caca membesar. "siapa coba?"

"yang pertama, depannya f blakangnya n. tengah-tengahnya--" gue ngelirik muka penasaran si caca. "ernan,"

"buset. tau dari mana lo!"

"tau lah. kan gue udah bilang. ajib kan? yang kedua! depannya g blakangnya a," lagi-lagi mata caca membesar. "tengahnya ag, jadi gaga!"

"ih apaansi lo!"

"ah bener kali ah gitu-gitu,"

"oke. yang terakhir, emang siapa?"

"ahahah. jadi bener kan lo suka ama tiga orang?" caca cuma ngalihin muka. "hurufnya yaitu de a en i e l. daniel!"

"kan yakannn?" ujar gue. gue ngelirik ke arah caca.

eh tapi. muka dia ko murung gitu si? kan tugasnya juga udah gue kerjain yang mtk. setidaknya dalam proses hendak selesai.

"lo kenapa?" tanya gue.

"huaaa, daniel suka sama orang lain!" yaampun kirain kenapa, tong.

"yaudasi, lo kan masi ada dua noh. si fernan ama gaga,"

"yasi. oya, lo emang tau darimana si para pangeran gue?" najis. dia bilang apa tadi? pangeran-pangeran nya?

"ya gue taulah, kan sulap mwehe,"

"serah lo dah. oya, tapi lo gasuka ka ucup kan?"

glek. ko berujung ke sini si?

mau jujur atau bohong ya?

"soalnya udah jadi doinya ka icha tau, lo gasuka kan? kali aja lo suka pada pandang pertama,"

"sasya! caca! ayo turun, makan!" dan di saat itu, momski tersayang memanggil gue dan caca.

[]
aem sosori for da tijel stori hua:(
i don nid ballons ai nid vote en sam komments. mwah

Death (lowercase)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang