Chapter 2 - Kecemasan

3.7K 99 6
                                    

Hay hay hay...
lama nggak nongol nih 😊
ada yang kangen nggak yah dengan story ini.

Oke

Yang kangen

Lansung di baca aja yuk

Monggo....

*
*

Rintik hujan masih terdengar. Dinginnya udara pagi yang menusuk kulit ini membuat Dara tak ingin berjauh jauh dari suaminya. Dia meringkuk dalam dekapan hangat itu sembari terus memperhatikan wajah sang Suami.

"Kamu benar benar tampan, Mas. Aku beruntung bisa memilikimu." Bisiknya dengan pancaran mata penuh kekagumann.

"Aku juga beruntung memilikimu, Sayangku."

Dia terkesiap. Rupanya suaminya ini telah terbangun. Senyumnya semakin mengembang begitu manik mata hitam pekat yang meneduhkan itu mulai nampak di pelupupuknya.

"Morning Mas Nico, Sayang." Sapanya kepada sang suami yang kini tersenyum menatapnya..

"Morning too, Sayangku."

Cupp..

Morning Kiss mendarat tepat di bibirnya. Pipinya bersemu, selalu saja tingkah suaminya ini membuatnya malu-malu di pagi hari.

Nico tersenyum melihat rona itu di wajah bidadarinya. Senyumnya semakin merekah kala Dara membalas cumbuan mesranya pagi ini.

"Aku mencintaimu, Sayang." Bisik Nico

"Aku juga mencintaimu, Mas."

>>=¤=¤=<<

Nico melangkah mengendap endap. Tubuhnya yang masih mengenakan pakaian santainya berjalan pelan menghampiri sang Istri yang tengah sibuk menyiapkan sarapan pagi.

Dara sedikit terlonjak ketika kedua lengan Suaminya melingkar di perutnya. "Mas Nico ihh. Kebiasaan."

Nico tersenyum gemas. "Habisnya kamu serius banget sih, Sayang." Kecupan lembut ia hadiahkan di pipi sang Istri.

"Mas ihh. Jangan ganggu." Pekik Dara saat Nico meniupi telinganya. Nico memang sangat suka menjaili istrinya seperti itu.

"Udah dong, Mas. Aku nggak kelar nih masaknya kalau mas ganggu aku terus."

Nico menyengir mendengar rengekan manja istrinya itu. Setelahnya dia melepaskan juga tubuh Dara.

"Mau aku bantu, Sayang?"

"Nggak usah, Mas. Mas tunggu aku aja di meja makan."

"Nggak ah. Aku mau bantu."

Dara hanya mampu menggeleng melihat suaminya kini mengambil alih pekerjaannya, menggoreng ayam.

Dia dengan gemasnya kemudian mencubiti pipi Nico. "Dasar keras kepala."

Nico hanya tertawa.

Dara Kini mengerjakan yang lainnya. Menyiapkan Nasi goreng dan Roti bakar kesukaan suaminya. Setelah ayam gorengnya matang. Nico menghampiri Dara di Meja makan yang telah selesai menata sarapan pagi mereka di atas meja.

"Hmm.. keliatannya enak Nih." Ujar Nico yang langsung mencomot Roti bakar coklat keju kesukaannya.

"Makannya jangan berdiri dong, Mas." Tegur Dara. Dibawanya suaminya itu menduduki kursinya.

Jodoh Ke'DuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang