Chapter 9 - Poligamy, It is impossible!

3.4K 93 19
                                    

"Iya, Poligami memang dihalalkan dalam Islam. Tapi hatiku mengharamkannya."

>>=¤=¤=<<

"Aku mau minta Mas menikah lagi."

Kalimat kutukan itu terus saja berdengung di telinganya. Nico sudah tak tahan lagi, hampir seharian ini ia hanya duduk diam di kantor tanpa bisa melakukan apa-apa. Kalimat itu selalu saja menghantui kepalanya. Ditambah lagi hubungannya dengan Dara yang sedang memburuk. Efek permintaan istrinya itu membuat mereka terlibat pertengkaran hebat.

Semalam, Setelah Dara mengutarakan permintaannya. Nico tentu saja sangatlah kecewa. Pancaran api kemarahan yang bercampur kekecewaan tergurat jelas di wajahnya.

"Sudah berapa kali ku katakan, Sayang. Jangan pernah meminta hal ini dariku. Karna sampai kapan pun, aku nggak akan pernah bisa mengabulkannya."

"Tapi Mas-"

"Dara, tolong mengertilah. Aku nggak butuh orang lain. Aku juga nggak mau ada orang ketiga diantara kita. Aku hanya butuh kamu, Sayang. Hanya kamu... Bahkan jika seumur hidup aku nggak akan pernah bisa memiliki anak sekalipun, itu nggak masalah. Asal kamu bersamaku, Sayang."

"Tapi, Mas. Bagaimana dengan keluarga Mas. Mama dan Papa pasti sangat menginginkan seorang cucu. Tapi aku,, aku nggak bisa memberikannya, Mas."

"Kenapa kamu menyerah secepat ini, Sayang. Kita bisa mencobanya lagi. Kita hanya perlu bersabar sampai nanti Allah kembali mempercayakan kita untuk menjaga amanah-Nya itu."

"Tapi Mas--"

"Cukup, Sayang. Aku nggak mau dengar apa-apa lagi soal ini.. Dan satu lagi. Kalau kamu masih memintanya, aku nggak akan mau bicara lagi denganmu.. ini serius Dara. Aku benar-benar serius akan melakukan hal itu."

Dan setelahnya, Nico meninggalkan Dara yang terus saja meneriakkan Namanya, sendiri di dalam kamar. Ancamannya juga benar-benar ia lakukan. Tak terdengar lagi suaranya semenjak kejadian itu.

"Loe kenapa?" Tepukan Andre pada bahunya Menyadarkan Nico dari lamunan panjangnya seharian ini. Pria itu menoleh, menatap sang sahabat dengan sinar mata yang redup.

"Loe kenapa, Nick? Berantem yah loe ama Dara?"

"......" Nico masih diam. Sama sekali tak berniat menjelaskan apapun pada Andre.

"Ayolah Nick. Cerita aja. Jangan loe pendam sendiri. Kali aja gue bisa bantu."

"Kali ini, Loe nggak akan pernah bisa bantu masalah Gue, Ndre."

Suara Datar yang diselimuti kekecewaan itu membungkam Andre. Ini kedua kalinya ia melihat sang sahabat seputus asa itu setelah dulu Nico hampir saja gagal menikah dengan Dara. Ada apa lagi? Apa ini menyangkut hal penting dalam pernikahan mereka?

"Loe mau bantu gue?" Nico akhirnya bersuara setelah lama sekali terdiam.

"Tentu. Apa yang bisa gue bantu buat loe?"

"Hari ini gue ada janji dengan client di Cafe. Loe gantiin gue yah."

"Loh, bukannya tuh Client yang minta loe langsung buat--"

Jodoh Ke'DuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang