Dara mengejar Keke ke Kamarnya. Setelah mendengar permintaannya tadi, Keke tak mengatakan apa-apa malah langsung berlari meninggalkan mereka. Bunda Rahayu dan Bude Laras yang juga masih sangat shock dengan permintaan Dara hanya mampu terpaku. Tak mereka duga jika Dara akan meminta hal itu.
"Keke. Buka pintunya. Mbak masih mau bicara dek. Masih ada yang pengen Mbak jelaskan." Teriak Dara di balik pintu Kamar Keke. Namun tak diidahkan oleh si pemilik kamar.
"Keke. Mbak mohon. Buka pintunya, Sayang." Dara terus mencoba membujuk Keke agar mau membuka pintu kamarnya. Ada hal yang harus ia jelaskan pada adiknya itu agar tak salah Faham dengan permintaannya. Dara sangat yakin jika Keke telah mendengar alasannya, 95% Keke akan mengabulkan permintaannya, yaitu menjadi Istri kedua suaminya.
Keke yang semakin lama mendengar Dara memohon di luar sana merasa tak tega juga. Meski ragu, namun perlahan tangannya bergerak memutar gagang pintu. Perlahan, pintu pun terbuka menampak wajah Dara yang dipenuhi kecemasan.
"Keke." Dara langsung memeluknya. "Dengarkan penjelasan Mbak dulu sayang. Jangan marah dulu. Yah."
Meski tak ingin mendengar alasan apapun karna menurutnya permintaan Dara kali ini sangatlah gila, namun entah kenapa Keke tetap saja mengangguk.
Dara melepas pelukannya kemudian membawa Keke masuk ke dalam Kamar. Setelah mereka berdua duduk diatas tempat tidur, Dara langsung mengeluarkan kertas dalam saku celananya. Kertas itu berisi rahasianya yang tak seorang pun mengetahuinya. Termasuk nico.
Kertas itu kemudian Dara berikan kepada Keke. Dan betapa terkejutnya Keke saat membaca pernyataan dalam secarik kertas itu yang menjelaskan jika ada Tumor yang tertanam di rahim Dara. Langsung saja ia menatap Dara dengan mata berkaca. Meminta penjelasan akan maksud isi dari kertas tersebut.
"Betul Dek. Di rahim Mbak ada tumor. Itulah salah satu pemicu kenapa kandungan Mbak selalu tak berhasil." Dara menjelaskan dengan derai air mata. Keke yang sangat tersentak mendengar penjelasan Mbaknya itu hanya mampu terdiam seraya memeluk tubuh Dara.
"Inilah alasan kenapa Mbak memintamu menjasi istri ke dua Mas Nico. Mbak sudah nggak bisa lagi memberikan kebahagian buat suami Mbak, Dek. Mbak sudah gagal. Tidak ada lagi yang bisa Mas Nico harapkan Dari Mbak."
"Sstt.. jangan ngomong seperti itu Mbak." Keke melepas pelukannya. "Masih ada harapan. Tumor Mbak masih jinak, kan? Mbak Masih bisa disembuhkan. Mbak jangan menyerah, yah."
"Tapi untuk Hamil, Mbak sudah nggak ada harapan lagi dek." Dara menjelaskan setiap apa yang Dokter katakan padanya. Sudah tak ada harapan untuknya bisa hamil kembali. Rahimnya sudah rusak, dan dalam masa pengobatan ini bagaimana mungkin ia bisa menanam benih cinta mereka di dalam rahimnya. Jika melakukan hal itu, Kondisinya akan semakin memburuk dan bisa membahayakan nyawanya sendiri. Dengan kata lain, sudah tak ada harapan lagi untuknya bisa memiliki Anak.
"Mbak Mohon Dek. Tolong terima permintaan Mbak." Dara terus berusaha membujuk Keke. Meski dia sadar ini adalah hal yang salah, tapi tak ada pilihan lain lagi selain mengambil jalan ini.
"Tapi Mbak-"
"Keke, Mbak Mohon, tolong Mbak sayang. Hanya kamu harapan Mbak satu-satunya."
"Tapi kenapa aku Mbak? Kenapa bukan orang lain saja?"
Dara menatap lekat wajah Adiknya. "Karna hanya kamulah yang Mbak percaya, Sayang."
Seolah ada sesuatu yang terjadi padanya hingga hatinya bergetar hebat saat Dara mengatakan hal itu. Seperti ada sesuatu yang mendesaknya agar mau menuruti kemauan Kakak tersayangnya itu. Tapi, haruskah ia menyanggupinya? Ia memang tak tega melihat Kakaknya memohon seperti ini. Tapi jika ia mengatakan 'Ya', lantas bagaimana dengan Nasib Cintanya bersama Mas Reno-nya. Haruskah berakhir? Atau inilah saatnya ia memberitahu Dara tentang hubungannya dengan Reno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Ke'Dua
Romance👉NiKe {Nico&Keke} Love Story👈 Dan terjadi, Apa yang sejak dulu tak ingin ku lakukan akhirnya ku lakukan juga.. Semua itu demi dirinya, Bidadari hatiku yang tak mampu membuatku menolak setiap keinginannya.. Dengan derai air matanya, dia memintaku m...