Lupa

55 2 0
                                    

Gibran terlihat risih soalnya dari tadi gue colek-colek pinggang nya.

"Bentar ya bro" ia mengalihkan pembicaraan dan menarik tangan gue.

"Lo kenapa colak colek gue? Mau gue peluk?"

"Jijik siapa juga yang minta peluk,cepetan gue mau ke toko buku"

"Sabar kek tunggu setengah jam lagi"

"Sabar sabar gue tuh kurang sabar apa lagi nungguin lo ngobrol 2 jam?"

"Tunggu bentar lagi kek"

"Udah lah! Gue naik taksi aja"

"Eh!" Ia mencegah gue untuk pergi

"Apa lo!"

"Gue anter lo ke toko buku"

"Basi tau ga! Mood gue udah ancur!"

Gue meninggalkan tempat itu ditemani dengan sebuah helm bewarna pink

Dan tepat sekali

Toko buku yang biasa gue kunjungi pada pukul 17:15 tutup.

Sumpah ini lebih sakit dari lada di phpin.

Dengan begitu,akhirnya gue memutuskan untuk pulang ke rumah.

Rumah

Clek

"Baru pulang nak?" Sebuah pertanyaan terlontar dari mama

"Iya ma"

"Abis jalan sama Gibran ya?"

"Mama apaan sih"

"Sana gih kamu mandi dulu bau asem"

"Ih mama"

20:00

Badan gue terasa remuk semua nih berasa kaya jadi kuli sehari.

Setelah membereskan buku serta alat tulis tanpa sadar,gue tertidur.

06:30

"Kamu ga bareng Gibran nak?" Tanya papa

"Ngga pa,dia masuk siang"

"Oh,kamu bareng papa aja"

"Boleh,udah lama juga ga bareng papa"

"Erlinaaa..ini handphone kamu jangan sampai ketinggalan" ucap mama

"Makasih ma..."

"Aku berangkat ya ma"

"Hati-hati nak"

Setelah gue cek ga ada pesan satu pun yang sampai ke handphone gue,fine emang gue ga penting kali ya hihi.

Gibran pov

19:00

Ah sialan bgt sih hp gue pake acara rusak segala!

"Mas bisa di ambil kapan nih hp?"

"Paling lama seminggu"

"Bisa 3 hari ga, mas?"

"Kalo tiga hari perbaikan nya kurang maksimal"

All About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang