Gibran pov
Sesampainya dirumah setelah mengantar Erlina pulang,dengan segera gue membersihkan tubuh alias take a bath alias mandi.
Oiya sob gue lupa,gue belom memperkenalkan diri beserta latar belakang keluarga gue.
Jadi gini,gue anak ke 2 dari 2 bersaudara. Kakak gue sibuk ngurusin bisnis butiknya di luar Kota. Ya.. kalian bida panggil dia Ka. Sovi
Dan dirumah ada bi. Inem, bokap nyokap gue jarang pulang kerumah.
"Mas Gibran iki loh ada kiriman dari mamih"
"Dari mami?"
"Iya,bibi nda berani buka loh mas"
"Makasih loh bi"
"Sama-sama mas"
>>>
To: Gibran
Mami denger dari bi Inem sepatu kamu mulai rusak ya nak? Ini mama belikan khusus untuk Gibran.
-Mami
"Bi!"
"Ada apa mas?"
"Bibi bilang apa sama mami?"
"Bibi cuma bilang, kalo sepatu mas Gibran udah mulai rusak, karena mami nya mas Gibran bertanya kabar mas Gibran"
"Bi, itu cuma sepatu futsal bukan sepatu yang penting, lagian Gibran bisa beli sendiri. Inget ya bi jangan pernah kasih tau mami kalo Gibran kenapa-napa"
"Baik mas"
Keesokan paginya.
Via telepon
"Hallo?"
"Hallo? Lo dimana Bran?"
"Gue dirumah lo berangkat sama taksi atau apa kek,gue sibuk"
Tuuut
Dengan segera gue melaju dengan kecepatan normal ke sekolah.
"Eh Bran,gimana kalo kita nongkrong dulu nih! Udah lama juga ga kumpul" ajak Karlo
"Siap! Gue setuju tuh Bran!" Celetuk Feddy
"Santai sob! Oke kita nongkrong di tempat biasa but gue cuma bentar aja ye"
"Lah kenape lagi lu?" Tanya Feddy
"Gue mau latihan untuk persiapan lomba"
"Trail?"
"Yoi, soalnya gue udah ada janji ama mentor gue"
"Sip lah bisa di atur"
14:00
Cafe
"Persiapan lo gimana Bran?" Pertanyaan dari Karlo berhasil memecahkan lamunan gue
"Hah? Lo bilang apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
All About You
Romancekisah tentang mu jauh lebih menarik untuk di ceritakan ketimbang kisah tentang diriku sendiri