Saat gue berjalan menuju ruang pengumpulan berkas-berkas calon mahasiswa tiba-tiba..
Tiba-tiba dari arah berlawanan seorang gadis berpakaian sekolah keluar dari ruang tersebut, gue ingat dia
Mantan gue
Sang mantan
Eh mantan
Tatapan gue tidak bertepuk sebelah tangan nyatanya ia menatap gue dengan tatapan penuh tidak percaya, mungkin ini adalah pertemuan pertama setelah beberapa bulan lalu kami tidak bertemu
"Erlina?"
"Lo...masuk kampus ini?" Pertanyaan ini berhasil keluar dari bibir mungilnya
"Iya, btw lo juga masuk kampus ini?"
"Iya baru aja gue ngumpulin berkas"
"Bagus deh kalo gitu"
"Bagus apa ya?" Pertanyaan penuh keseriusan dari Erlina
"Ya bagus aja, emang lo ga kangen sama gue?" Sial kenapa gue bilang gitu? Jelas dia ga bakalan kangen sama gue
"Baru ketemu aja udah so modus? Gimana kabar cewe baru lo?"
"Cewe baru?" Gue sedikit bertanya-tanya dengan ucapan Erlina yang menyinggung cewe baru
"Iya cewe lo? Masa sama pacar sendiri lupa, kasian tau masa ga di anggep sih"
"Cewe baru apaan sih? Perasaan gue ga pernah jadian sama cewe lain selain elu"
Erlina terdiam sejanak
"Kalo gitu gue cabut duluan ya" Erlina berjalan meninggalkan gue, dengan cepat gue menahan tangan nya.
"Lin?"
"Kenapa?"
"Kak Gia nyuruh lo dateng ke acara 4 bulanan nya besok lusa di rumah gue"
"Sorry Bran tangan lo" ucapnya
"Eh maaf-maaf"
"Kak Gia bilang gitu? InsyaAllah deh ya"
"Oh iya kak Gia juga minta nomor kontak lo, soalnya kata dia nomor lo udah lama ganti"
"Nanti gue hubungin dia via dm instagram deh yaa sorry Bran gue duluan"
"Lin"
"Hm?"
"Hati-hati" ucap gue sambil tersenyum pada gadis yang pernah menjadi pacar gue itu
Setelah keluar dari ruang itu gue segera pergi ke sebuah restoran dimana siang ini gue serta keluarga akan makan siang bersama.
Mami juga dateng, oh ya mami itu bukan mama gue ya jadi mami itu ibarat kaya nenek nya gue. Jadi gue tuh lebih takut sama mami karena mami tuh emang tegas banget makanya tuh bi Inem suka bilang apa pun yang gue lakuin ke mami.
Restoran
"Wah cucu mami udah kumpul semua, gimana Nazma selama disini kamu merasa nyaman?"
"Seneng sih mam, tapi ini nih bang Gibran rese banget"
"Gibran?" Mata mami seakan mengacu pada gue yang duduk di samping papa
"Oh ya Gia, gimana persiapan acara mu?"
"Hampir selesai mam, mami dateng ya pokoknya aku mau kenalin seseorang"
"Siapa dia?"
"Calon mantu mami yang baru" bisik kak Gia pada mami
"Kakak"
"Santai dek, gue ga akan macem-macem kok"
"Kalian makan dulu, nanti di lanjut lagi ngobrolnya" kali ini mama angkat suara
KAMU SEDANG MEMBACA
All About You
Romancekisah tentang mu jauh lebih menarik untuk di ceritakan ketimbang kisah tentang diriku sendiri