Part 4

1.1K 54 0
                                    

"Kami ingin bertemu dengan tuan Peter Clarkson..." Russell menyampaikan maksud kedatangan mereka kepada seorang petugas yang berjaga di pintu gerbang pabrik lewat kaca mobilnya.

"Maaf anda ada keperluan apa...??" Tanya petugas itu.

Russell menatap Nathan sekilas dari kaca spionnya. Dengan anggukan kecil Nathan membuka kaca di sampingnya dan berbicara dengan laki laki berpakaian hitam yang berdiri di samping mobilnya.

"Saya Jonathan Alexander dan ini istri saya, Valerie Adams. Tuan Peter sudah mengetahui maksud kedatangan kami..." ucap Nathan.

Mendengar perkataan Nathan petugas berpakaian hitam itu langsung menganggukan kepalanya dan menunjukkan kemana Nathan bisa bertemu dengan Peter Clarkson.

Lewat pintu samping, Nathan dan Valerie berjalan bersisian memasuki bangunan itu. Salah satu karyawan pabrik mengantar mereka menuju ruangan yang terletak di lantai dua.

Seorang laki laki paruh baya menyambut mereka dan memperkenalkan dirinya sebagai Peter Clarkson.

"Selamat siang nyonya Valerie..." dengan penuh wibawa Peter mengulurkan tangannya menyalami Valerie dan Nathan bergantian.

"Selamat siang tuan Jonathan... Selamat datang di kota ini... saya senang akhirnya bisa bertemu dengan anda..."

"Kami juga senang akhirnya bisa berkunjung ke pabrik ini..." ucap Valerie sambil tersenyum ramah.

"Hm nyonya- ..."

"Panggil saja saya Valerie... dan Nathan suami saya..."

"Begitu...??"

"Ya, saya rasa usia anda pasti tidak jauh berbeda dengan ayah saya..."

"Oh ya, mendiang tuan Adams... dia adalah laki laki yang sangat baik, saya merasa tersanjung bisa berkesempatan mengenal beliau..."

Valerie tersenyum kecil mengingat kembali sosok ayahnya tercinta.

"Hm, jadi maksud kedatangan saya ke sini adalah untuk mengenal lebih banyak tentang pabrik ini. Terus terang saya baru mengetahui tentang pabrik ini beberapa saat sebelum keberangkatan saya dan Nathan ke sini. Bobby yang menceritakan semuanya..."

"Ya tuan Bobby... beliau pula yang mengabarkan kepada saya tentang kedatangan anda berdua..."

"Jika selama ini ayah dan Bobby tidak bisa turun tangan mengelola pabrik maka kali ini saya bermaksud memantau langsung kondisi pabrik... itu pun jika anda tidak keberatan tuan Peter..."

"Oh tentu saja, itu adalah keputusan yang tepat. Memang sudah seharusnya pabrik ini dikelola langsung oleh pemiliknya. Selama ini keberadaan saya hanya sebagai tangan kanan dari mendiang tuan Adams..."

Valerie tersenyum lega mendengar jawaban Peter. Di sebelahnya Nathan menggenggam erat tangan Valerie, ia pun merasakan hal yang sama dengan apa yang di rasakan Valerie sekarang.

"Putra saya nanti akan membantu anda, memberikan semua informasi yang anda butuhkan..."

Valerie dan Nathan menghabiskan sisa hari itu dengan berkeliling pabrik. Melihat langsung bagaimana gandum di olah menjadi tepung, gandum gandum yang ada di pabrik ini di kirim langsung dari perkebunan gandum di Mississipi bagian tengah dengan kwalitas gandum yang terbaik.

Tepung gandum yang diproduksi pabrik milik keluarga Valerie akan dikirim ke beberapa negara bagian di Amerika juga ke Eropa. Selain mengolah gandum menjadi tepung, pabrik keluarga Adams juga mengolah gandum menjadi barang jadi yaitu roti gandum, namun pengirimannya hanya untuk wilayah lokal saja.

Menjelang pukul enam malam Valerie dan Nathan baru bergegas meninggalkan pabrik. Mereka berjanji akan kembali keesokan harinya untuk bertemu David Clarkson.

MARRIAGE (sekuel HEY VALERIE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang