Valerie masih sibuk mempersiapkan makan malam bersama nyonya Emma saat Nathan datang. Tanpa menghampiri Valerie yang saat itu berada di ruang makan Nathan langsung menaiki tangga tanpa berkata apa apa.
Nyonya Emma menatap Valerie dengan penuh tanda tanya namun Valerie hanya membalasnya dengan tersenyum simpul. Ia sudah bisa menduga kalau hal ini akan terjadi, Nathan pasti mengacuhkannya seperti tadi siang. Untuk itu Valerie sengaja menyiapkan makan malam untuknya dan Nathan di atas nampan yang akan dibawanya ke kamar.
Nyonya Emma membantu Valerie membawa makanan untuk Nathan. Sepiring nasi dengan ikan salmon yang dipanggang setengah matang dan diberi bumbu lada hitam. Serta semangkuk cream soup kesukaan Nathan. Makan malam yang sederhana memang, namun itu semua Valerie sendiri yang memasaknya. Tak lupa sepiring salad buah sebagai pencuci mulut dengan dressing rebusan kuning telur yang dicampur dengan mayonaise.
Nyonya Emma meletakan nampan yang dibawanya ke atas meja begitu pun dengan Valerie.
"Terimakasih nyonya Emma..."
Valerie mendengar suara percikan air dari dalam kamar mandi, ia langsung menata makanan di atas meja sambil menunggu Nathan selesai mandi.
Lima menit kemudian Nathan keluar dari kamar mandi dengan handuk kecil melilit bagian bawah tubuhnya. Ia terkejut melihat Valerie berada di dalam kamar, terlebih lagi dengan makanan yang tersaji di atas meja kaca. Namun dengan cepat Nathan menutupi keterkejutannya. Ia langsung mengenakan pakaian yang telah disiapkan Valerie di atas ranjang.
"Than... makanlah dulu..." ucap Valerie sambil menghampiri Nathan yang sedang mengenakan piyamanya.
Dengan cekatan Valerie membantu mengancingkan piyama itu. Dari jarak sedekat ini ia bisa menangkap raut wajah dingin suaminya. Bahkan Nathan mengalihkan wajahnya seolah enggan menatap Valerie yang berdiri di hadapannya.
"Sudah..." Valerie kembali merapihkan piyama yang sudah melekat di tubuh Nathan. "Ayo sekarang kita makan..." tanpa ragu Valerie menarik pelan tangan Nathan dan membimbing suaminya itu untuk duduk diatas sofa.
Sambil tersenyum Valerie menyodorkan sepiring nasi yang masih hangat kepada Nathan. "Makanlah, aku menyiapkan ini semua untuk mu... lihat, cream soup kesukaan mu..." ucap Valerie sambil menunjuk mangkuk yang ada di hadapannya.
"Kau tidak makan...??"
Valerie tersenyum lebar saat akhirnya Nathan mengeluarkan suaranya.
"Aku akan makan nanti setelah ini... kau makanlah dulu..."
"Kalau begitu kau makan lah juga..." Nathan menyodorkan piringnya kepada Valerie.
"Tidak Than, makanan ini untuk mu..."
"Tapi aku ingin kau memakannya juga... atau lebih baik aku juga tidak usah makan..."
Valerie terperangah melihat Nathan meletakan piring ditangannya ke atas meja.
"Tidak... tidak... baiklah, ayo kita makan..." akhirnya Valerie mengalah dan mengambil kembali piring yang diletakan Nathan tadi. "Biar aku menyuapi mu..."
Nathan menerima setiap suapan demi suapan yang disodorkan Valerie untuknya. Sesekali ia mengamati dalam dalam wajah Valerie, dan saat itu juga Nathan langsung merasa tersiksa karna telah mendiamkan wanita yang dicintainya itu sejak siang tadi.
Hatinya bergejolak namun egonya sebagai laki laki seolah mendominasi.
Ingin rasanya ia memeluk Valerie saat ini juga, membawa tubuh hangat itu ke dalam pelukannya. Menghirup dalam dalam aroma tubuh Valerie yang sudah menjadi candu untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIAGE (sekuel HEY VALERIE)
RomanceSebuah cerita dari Valerie dan Nathan setelah mereka terikat pernikahan. Velerie dan Nathan memulai kehidupan baru mereka di sebuah negara bagian di negeri Paman Sam. Bertemu dengan orang orang baru dan beradaptasi dengan kehidupan sosial yang baru.