Valerie terus saja mengurung dirinya di dalam kamar setelah beberapa saat yang lalu ia dan Nathan mengantar kepergian Lizi dan Bastian ke bandara John F. Kennedy.
Flashback on
Valerie terlihat murung sejak sore hari, ia terus saja menempel pada Lizi kemanapun sahabatnya itu pergi.
"Kau benar benar harus pergi...??" Pertanyaan yang sama yang keluar dari mulut Valerie selama beberapa jam terakhir.
"Iya Val... tapi aku janji liburan nanti aku pasti datang lagi ke sini..."
"Benar...??"
"Tentu..."
Valerie benar benar merasa berat melepas kepergian Lizi. Ia takut kesepian setelah sahabatnya itu kembali lagi ke Inggris.
*****
"Pokoknya aku besok mau ikut mengantar Lizi ke bandara..." Nathan memijat keningnya pelan. Ia pusing mendengarkan Valerie merengek terus sejak tadi.
Nathan memang melarang Valerie ikut ke bandara karna ia terlalu khawatir jika nanti Valerie sampai kelelahan.
Terlalu berlebihan??
Ya... tapi Nathan tak peduli.
"Kau memang tidak sayang padaku..."
Valerie langsung berbaring di ranjang dan menutup rapat rapat seluruh tubuhnya dengan selimut. Seketika itu juga matanya terasa panas dan mulai basah.
Nathan menghela nafas panjang melihat istrinya merajuk. Valerie tidak pernah seperti ini... wanita itu tidak pernah merajuk seperti anak kecil.
Mungkin ini disebabkan karna hormon kehamilannya...
"Val..." Nathan ikut berbaring di belakang Valerie dan mengusap puncak kepala Valerie yang tidak tertutup selimut.
"Aku hanya tidak ingin terjadi sesuatu pada dirimu juga anak kita..."
"Kau tau aku sangat menyayangi mu... aku teramat mencintai mu..." perlahan Nathan mengecup kepala Valerie.
"Kau tidak menyayangi ku..." suara Valerie di balik selimut terdengar parau. Bahunya sedikit berguncang... Valerie menangis...
"Astaga Val..."
Nathan langsung bangun dari tidurnya dan dengan cepat menyingkap selimut yang menutupi tubuh istrinya.
Dilihatnya wajah Valerie sudah basah oleh air mata dengan hidung yang memerah.
"Oh sayang maafkan aku... aku tidak bermaksud menyakiti mu..."
Hati Nathan teriris melihat Valerie menangis... entah mengapa ia menjadi super melow seperti ini, seperti bukan dirinya sendiri.
Nathan membalik tubuh Valerie hingga kini keduanya saling berhadapan.
"Jangan pernah berfikir aku tidak menyayangimu..."
"Kalau kau menyayangi ku, kau tidak akan melarang ku mengantar Lizi ke bandara ...""Tapi Val... aku hanya..."
"Kau bohong... kau hanya ingin mengurung ku di sini... ya kan...??"
Kali ini Nathan tersentak, bagaimana mungkin Valerie berfikiran buruk seperti itu...
"Tidak Val..."
Nathan memejamkan matanya dan menarik nafasnya dalam dalam...
"Baiklah... kau boleh ikut..." dengan berat hati kalimat itu pun meluncur dari mulut Nathan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIAGE (sekuel HEY VALERIE)
RomanceSebuah cerita dari Valerie dan Nathan setelah mereka terikat pernikahan. Velerie dan Nathan memulai kehidupan baru mereka di sebuah negara bagian di negeri Paman Sam. Bertemu dengan orang orang baru dan beradaptasi dengan kehidupan sosial yang baru.