"Berhati hatilah nona..." Nyonya Emma memeluk erat Valerie yang sudah dianggapnya seperti anaknya sendiri.
"Ya, Bibi..."
"Nyonya, apakah nyonya akan lama berada di sana...??" Kini gantian Clara yang bersuara. Wajah gadis itu terlihat sendu, matanya berkaca kaca dengan hidung memerah. Tadi pagi, Clara benar benar terkejut mendapati nyonya dan tuan mudanya keluar dari kamar dengan menenteng sebuah koper besar. Hatinya begitu sedih mengetahui bahwa Valerie akan pulang ke Indonesia.
Clara terisak isak... baginya, Valerie bukan hanya seorang majikan. Mengenal Valerie, Clara merasa seperti mempunyai seorang saudara perempuan. Valerie begitu baik dan sangat menyenangkan dijadikan teman bicara.
Dan saat ini Clara merasa mansion akan sangat sepi tanpa kehadiran Valerie dan Nathan.
"Jika urusan ku di sana sudah selesai aku pasti kembali... bagaimana pun juga Nathan masih memiliki tanggung jawab di sini..."
"Oh nyonya, aku pasti akan sangat merindukan mu..." Clara tak dapat lagi membendung air matanya.
Valerie memeluk erat gadis itu, berusaha menenangkannya, "Kau bisa menghubungi ku kapan saja... "
"Oh come on Clara... nona Valerie hanya pergi beberapa waktu saja, dia pasti kembali... kau tidak usah membuat drama yang berlebihan..." cecar nyonya Emma.
*****
Nathan memperhatikan Valerie begitu murung sepanjang perjalanan mereka dari John F. Kennedy Airport hinggga kini mereka hampir tiba di bandara Soekarno Hatta. Valerie hanya sesekali bersuara itu pun jika Nathan yang memulainya.
Nathan cukup paham betapa saat ini hati Valeriw sedang bergejolak, Nathan tau itu walaupun Valerie tidak mengatakan apa apa padanya. Lewat genggaman tangan Valerie yang nyaris tidak terlepas selama perjalanan, Nathan tau Valerie membutuhkan kekuatan darinya.
"Apa kau ingin makan dulu...??" Tanya Nathan sambil mendorong trolley mereka.
Valerie menggeleng lemah...
"Kau harus makan, Val... kasihan anak kita... dia pasti sangat lelah setelah menempuh perjalanan panjang tadi..."
Valerie tersenyum, "Baiklah..." jawabnya cepat.
Anaknya, yaa Valerie tidak ingin menjadi egois hanya dengan memikirkan perasaannya saja. Walaupun saat ini ia sedang tidak berselera makan namun mengingat bayi dalam kandungannya Valerie harus memaksa dirinya untuk makan demi anaknya.
Di pintu keluar bandara Jaka sudah menunggu Nathan dan Valerie.
"Den..." Jaka menyalami kedua majikan mudanya bergantian, "Non..."
"Mas Jaka... apa kabar... makin gagah ya sekarang..." puji Nathan.
Jaka tertawa, "Alhamdulillah mas..." ucapnya.
Sekembalinya Nathan dan Luis ke Indonesia, Jaka akhirnya kembali melayani tuannya itu dan sekarang Jaka menjadi supir pribadi Luis padahal selama ini Luis tidak pernah memakai jasa seorang supir pribadi.
Jaka membukakan pintu Range Rover hitam untuk Nathan dan Valerie, "Kita makan siang dulu ya, Mas..." ucap Nathan sebelum Jaka menutup pintu mobil itu.
*****
Valerie tertegun di kursinya...
Entah mengapa jantungnya berdebar kencang melihat bangunan yang menjulang tinggi di hadapannya.
"Ayo..." Nathan mengulurkan tangannya membantu Valerie turun dari mobil. Valerie menggenggam erat tangan Nathan sambil sesekali menghembuskan nafasnya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIAGE (sekuel HEY VALERIE)
RomanceSebuah cerita dari Valerie dan Nathan setelah mereka terikat pernikahan. Velerie dan Nathan memulai kehidupan baru mereka di sebuah negara bagian di negeri Paman Sam. Bertemu dengan orang orang baru dan beradaptasi dengan kehidupan sosial yang baru.